REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH – The Guardian melaporkan, setidaknya tiga anggota dari kelompok pembunuh Arab Saudi yang dihukum pihak kerajaan karena menghabisi nyawa jurnalis Jamal Khashoggi ternyata tinggal dan bekerja di akomodasi bintang tujuh di kompleks keamanan yang dikelola pemerintah di di Riyadh.
Alih-alih ditahan di penjara-penjara terkenal di Arab Saudi, para pembunuh yang dihukum dilaporkan tinggal di vila dan bangunan yang dikelola badan keamanan Riyadh.
Tak hanya itu, mereka dikunjungi anggota keluarga, dengan katering, tukang kebun, dan teknisi yang sering ada di kompleks tersebut.
Sebuah sumber yang terhubung dengan anggota senior intelijen Arab Saudi mengatakan kepada surat kabar Inggris bahwa Salah al-Tubaigy, dokter forensik dari kementerian dalam negeri Arab Saudi yang pertama kali dilaporkan Middle East Eye telah memotong tubuh Khashoggi di dalam konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki, adalah salah satu orang yang terlihat di dalam kompleks.
Sumber tersebut yang berbicara dengan dua saksi mengaku telah melihat orang-orang itu juga mengatakan bahwa Mustafa Al Madani yang mirip dengan Khashoggi yang dikirim oleh kelompok pembunuh terlihat meninggalkan konsulat dengan mengenakan pakaian Khasoggi dan Mansour Abahussain, seorang mayor jenderal yang hadir di konsulat pada hari pembunuhan yang juga terlihat di kompleks tersebut.
"Abahussain dan Madani diketahui sebagai petugas intelijen yang dipekerjakan oleh keamanan negara," The Guardian melaporkan seperti dikutip dari laman Middle East Eye, Jumat (31/12).
Sumber tersebut mengatakan bahwa kepala keamanan negara Saudi Abdul Aziz bin Mohammed al-Howairini telah terlihat bersama dengan beberapa terdakwa dan juga telah telah menggunakan pakaian gym.
Para saksi yang memilih untuk tidak disebutkan namanya melihat ketiga pria itu di akhir 2019 dan pertengahan 2020.
Di Desember 2019, pengadilan Arab Saudi menjatuhkan hukuman mati kepada lima orang fan mengirim tiga orang lainnya ke penjara atas pembunuhan tersebut.
Jaksa tidak menyebutkan nama orang-orang yang dihukum tetapi pelapor khusus perserikatan bangsa-bangsa (PBB) untuk eksekusi di ekstrayudisial telah mengidentifikasi para terdakwa termasuk Tubaigy, Madani, dan Abahussain.