REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- India mulai memperluas vaksinasi Covid-19 pada remaja berusia antara 15-18 tahun mengantisipasi gelombang infeksi varian omicron, Senin (3/12). Sekolah swasta dan negeri akan berfungsi ganda sebagai pusat vaksinasi untuk remaja.
Otoritas sekolah juga telah diperintahkan untuk melaporkan data vaksinasi harian mereka kepada otoritas negara bagian. "Anak-anak akan diberikan vaksin di sekolah mereka. Mereka juga bisa pergi ke pusat vaksinasi dan mendapatkan dosisnya, dan mereka bisa masuk begitu saja," kata komisaris kesehatan di negara bagian Gujarat, Jai Prakash Shivahare seperti dikutip laman Channel News Asia, Senin (3/1).
Omicron Merajalela, Israel Siapkan Dosis Keempat Vaksin Covid-19
Ribuan anak yang ditemani orang tua mulai mengantre di luar sekolah, pusat kesehatan, dan kamp kesehatan khusus sejak Senin (3/1) pagi untuk mendapatkan vaksin dosis pertama mereka. Pemerintah hanya memberikan vaksin Covaxin Bharat Biotech kepada anak-anak sebab vaksin itu adalah satu-satunya vaksin dengan daftar penggunaan darurat untuk kelompok usia 15 hingga 18 tahun.
Orang dewasa di India mendapatkan Covaxin, vaksin AstraZeneca, yang dicap sebagai Covishield, dan suntikan Sputnik V. Badan anak-anak PBB (UNICF) memperkirakan bahwa India memiliki populasi remaja terbesar di dunia. Sekitar 253 juta diantaranya.
Baca: Vaksinasi Covid-19 Bagi Anak pada Masa PTM 100 Persen
Beberapa negara termasuk Amerika Serikat, Inggris, dan Korea Selatan telah melihat infeksi diantara anak-anak yang memicu peningkatan kasus dalam beberapa pekan terakhir. Negara-negara tersebut telah mendorong orang tua untuk memvaksinasi anak-anak mereka.
Baca: Luhut Yakin Omicron Sudah Menyebar di Masyarakat
Pihak berwenang di Gujarat berharap dapat memberikan dosis pertama kepada 3,6 juta remaja pekan ini. "Kami memiliki kapasitas dan kami memiliki vaksin untuk mencakup sebagian besar anak-anak. Kami mengimbau orang tua untuk bekerja sama dan memastikan anak-anak divaksinasi sedini mungkin," kata Shivahare.