REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Parlemen Italia akan bersidang pada 24 Januari 2022 untuk mulai memilih presiden yang baru menggantikan Sergio Mattarella. Demikian disampaikan ketua majelis rendah, Selasa (4/1/2022).
Pemilihan presiden baru republik itu kemungkinan akan berdampak besar bagi masa depan pemerintahan Perdana Menteri Mario Draghi yang berupaya menahan gelombang infeksi Covid-19.
Draghi menjelaskan bahwa ia ingin menjadi presiden atau mengakhiri pemerintahannya yang baru berjalan 11 bulan dan memberikan negara itu pilihan antara mengangkat perdana menteri baru atau mengadakan pemilihan baru satu tahun lebih awal dari jadwal.
Namun, tidak ada jaminan mantan kepala Bank Sentral Eropa yang berusia 74 tahun itu akan mendapatkan jabatan itu. Pilihan pertama dari partai kanan Italia adalah Silvio Berlusconi (85) yang pernah empat kali menjabat sebagai perdana menteri.
Tokoh lain yang dianggap berpeluang adalah mantan ketua majelis rendah Pier Ferdinando Casini, mantan Perdana Menteri Giuliano Amato, dan Menteri Kehakiman saat ini Marta Cartabia.