REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Presiden Prancis Emmanuel Macron mengaku ingin "membuat marah" orang-orang yang tidak divaksinasi. Pernyataan yang disampaikan kurang dari 4 bulan sebelum pemilihan presiden berikutnya ini memicu kecaman dari oposisi-oposisinya.
"Saya benar-benar ingin membuat mereka kesal mereka yang tidak divaksin, jadi kami akan terus melakukannya, sampai akhir, itu strateginya," kata Macron pada surat kabar Le Parisien dalam wawancara yang diterbitkan Selasa (4/1) malam.
Tahun lalu Prancis memberlakukan kebijakan yang mencegah orang tanpa tes PCR atau bukti vaksinasi untuk memasuki restoran, kafe, dan tempat lainnya. Pemerintah ingin mengubahnya menjadi paspor vaksin yang berarti hanya yang divaksinasi yang dapat masuk ke tempat-tempat publik.
"Saya tidak akan mengirim (yang tidak divaksinasi) ke penjara, saya tidak akan memvaksinasi dengan paksa. Jadi kami perlu memberi tahu mereka, mulai 15 Januari, Anda tidak akan bisa pergi ke restoran lagi, Anda tidak akan bisa pergi ke restoran, minum kopi, ke teater, biosko," kata Macron.
Ungkapan "emmerder", dari "merde" (kotoran), yang juga dapat diterjemahkan sebagai "membuat mereka gelisah". kamus Prancis Larousse menilai ungkapan ini "sangat informal". Pernyataan Macron ini langsung memicu kritik dari oposisi di media sosial.
Macron juga pernah dikritik karena pernyataan spontan yang menurut banyak orang Prancis dianggap arogan, memotong, atau mencemooh. Pada beberapa kesempatan ia mengungkapkan penyesalan. "Seorang presiden seharusnya tidak mengatakan itu, Emmanuel Macron tidak layak untuk jabatannya," kata pemimpin sayap kanan Marine Le Pen di Twitter.
Dalam wawancara pertama di tahun baru Macron mengaku ingin mempertimbangkan untuk mencalonkan diri lagi dalam pemilihan kembali pada April mendatang. Tapi ia tidak eksplisit mengumumkan niatnya untuk mencalonkan diri. "Saya ingin melakukannya," kata Macron.
Dalam jajak pendapat ia merupakan kandidat unggulan tapi Macron belum resmi mengumumkan akan mencalonkan diri Meskipun para bawahannya sudah mempersiapkan kampanye.