REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Pangkalan militer Amerika Serikat (AS) di Jepang, pada Kamis (6/1/2022) memberlakukan tindakan lebih ketat untuk mengatasi peningkatan kasus Covid-19. Tindakan ini diambil karena terjadi peningkatan kasus Covid-19 di pangkalan militer AS.
Pasukan AS di Jepang menetapkan langkah-langkah mitigasi yang lebih ketat dalam upaya untuk mencegah penularan virus Corona. Langkah-langkah tersebut termasuk mewajibkan personel militer AS untuk mengenakan masker di luar pangkalan. Selain itu, pangkalan militer AS di Jepang juga memperketat mandat tes Covid-19.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Jepang Yoshimasa Hayashi meminta Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, agar anggota militer AS dilarang meninggalkan pangkalan. Kepala Sekretaris Kabinet, Hirokazu Matsuno, mengatakan, pemerintah Jepang sangat prihatin tentang infeksi Covid-19 di pangkalan AS.
Prefektur selatan Okinawa, menampung 70 persen fasilitas militer AS di Jepang. Pangkalan militer AS di Jepang telah meminta tindakan darurat dari pemerintah pusat, untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Jepang telah menutup kedatangan untuk pelancong asing pada akhir November. Penutupan dilakukan setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meminta seluruh negara untuk mewaspadai varian baru Covid-19, yaitu omicron. Jepang tetap mengizinkan militer AS memobilisasi atau merotasi pasukannya, di bawah ketentuan pengujian dan karantina yang ketat.
Kasus baru Covid-19 meningkat lebih dari dua kali lipat di Okinawa pada Rabu (5/1/2022) dibandingkan hari sebelumnya. Gubernur Okinawa, Denny Tamaki mengatakan, lonjakan kasus disebabkan oleh varian omicron.
Sebuah stasiun Korps Marinir AS di prefektur Yamaguchi, di Jepang barat, telah mengkonfirmasi 115 kasus baru pada Rabu. Peningkatan kasus ini telah menimbulkan kekhawatiran warga yang tinggal di sekitar pangkalan militer AS.
-
Instagram Hapus Fitur Notes di Reels dan Feed, Apa Penyebabnya?
-
-
Kamis , 10 Apr 2025, 10:35 WIB
Trump: Israel akan Pimpin Serangan ke Iran Jika Negosiasi Nuklir Gagal
-
Kamis , 10 Apr 2025, 09:39 WIB
Senator AS: Iran Saat Ini Miliki Stok Uranium untuk Buat Enam Bom Nuklir
-
Kamis , 10 Apr 2025, 08:49 WIB
Prancis Siap Akui Negara Palestina pada Juni, Macron: Kita Perlu Membuat Pengakuan
-
Kamis , 10 Apr 2025, 08:00 WIB
Pelapor PBB: Israel tak akan Berhenti di Gaza, Ingin Caplok Wilayah Negara Lain
-