REPUBLIKA.CO.ID,SEOUL -- Korea Utara (Korut) mengatakan mereka berhasil meluncurkan rudal hipersonik dalam upaya memodernisasi sistem senjata strategis. Pengumuman ini disampaikan usai pemimpin Korut Kim Jong Un mendorong militernya meningkatkan kekuatan meski masih menghadapi kesulitan-kesulitan yang ditimbulkan pandemi Covid-19.
Peluncuran pada Rabu (5/1/2022) itu merupakan uji coba senjata Korut pertama dalam dua bulan. Peluncuran ini mengindikasi Pyongyang lebih memilih melanjutkan rencana untuk membangun rudal kuat dan canggih dibandingkan kembali ke perundingan perlucutan senjata dalam waktu dekat.
Kantor berita Korut, Korean Central News Agency (KCNA), melaporkan Komite Pusat Partai Buruh yang berkuasa sangat puas dengan hasil uji coba rudal yang diawasi pejabat-pejabat senjata pemerintah. Peluncuran ini juga merupakan uji coba rudal hipersonik kedua Korut yang diluncurkan pertama kali September tahun lalu.
Belum diketahui apakah dua peluncuran tersebut menggunakan rudal jenis yang sama. "Keberhasilan berturut-turut dalam tes peluncuran sektor rudal hipersonik memberikan signifikansi strategis karena mempercepat tugas untuk memodernisasi angkatan bersenjata strategis negara," kata KCNA.
Kata "strategis" menunjukkan rudal dikembangkan untuk mengirimkan senjata nuklir. Senjata hipersonik Korut terbang dengan kecepatan 5 Mach atau lima kali lipat dari kecepatan suara.
Senjata itu akan menjadi tantangan bagi sistem pertahanan karena kecepatan dan kemampuan manuvernya. Belum diketahui apakah dan bagaimana Korut dapat memproduksi rudal berteknologi tinggi tapi masuk dalam daftar aset militer yang Kim Jong Un ungkapkan tahun lalu, bersama rudal hulu-ledak nuklir, satelit mata-mata, rudal jarak jauh bahan bakar padat, dan rudal bawah laut.