Jumat 07 Jan 2022 16:16 WIB

Presiden Pakistan untuk Kedua Kalinya Positif Covid-19

Presiden Pakistan mengaku sakit tenggorokan sejak 4-5 hari lalu.

Presiden Pakistan Arif Alvi.
Foto: Anadolu Agency
Presiden Pakistan Arif Alvi.

REPUBLIKA.CO.ID,  ISLAMABAD -- Presiden Pakistan Arif Alvi pada Kamis dinyatakan terinfeksi Covid-19 untuk kedua kalinya. Ia mengaku sakit tenggorokan sejak 4-5 hari lalu.

"Saya dinyatakan positif Covid lagi. Sakit tenggorokan sejak 4-5 hari dan semakin membaik. Merasa demam ringan selama beberapa jam dua malam lalu. Tidak ada gejala lain," cicit Alvi.

Baca Juga

Presiden Pakistan mengimbau kepada masyarakatnya untuk mematuhi protokol kesehatan untuk membendung penyebaran virus. Pada Maret tahun lalu, Alvi juga dinyatakan positif namun kemudian sembuh.

Perdana Menteri Imran Khan juga terpapar Covid-19 tahun lalu sebelum presiden. Otoritas Pakistan sekarang khawatir tentang gelombang virus kelima, karena jumlah kasus baru bertambah dalam beberapa hari terakhir.

Selama 24 jam terakhir, negara itu melaporkan 1.085 kasus baru, sehingga total kasus menjadi lebih dari 1,29 juta, termasuk 28.955 kematian, menurut data Kementerian Kesehatan Pakistan.

Sumber, https://www.aa.com.tr/id/dunia/presiden-pakistan-kembali-terpapar-covid-19/2467543.

Jumlah kasus harian telah meningkat sejak 29 Desember, karena angka baru berada di level tertinggi sejak 14 Oktober. Asad Umar, menteri yang ditunjuk jadi kordinator respons Covid-19 Pakistan, mengatakan otoritas memiliki “bukti jelas” tentang gelombang baru Covid-19.

Dia mengatakan lonjakan "telah diperkirakan selama beberapa minggu terakhir" dan hasil penelusuran menunjukkan "proporsi kasus omicron yang meningkat," terutama di Karachi, kota terbesar dan pusat bisnis yang menampung hampir 20 juta orang.

Pakistan, negara berpenduduk lebih dari 220 juta, sudah memberikan dosis vaksin pertama kepada sekitar 98 juta hingga saat ini, sementara lebih dari 72 juta orang di antaranya telah divaksinasi lengkap, menurut data resmi.

 

sumber : Anadolu
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement