Jumat 07 Jan 2022 17:36 WIB

Turki Merasa Sedih Atas Jatuhnya Korban di Kazakhstan

Turki mendorong stabilitas dan perdamaian di Kazakhstan.

Polisi anti huru hara memblokir jalan untuk mencegah demonstran selama protes di Almaty, Kazakhstan, Rabu, 5 Januari 2022.
Foto: AP/Vladimir Tretyakov
Polisi anti huru hara memblokir jalan untuk mencegah demonstran selama protes di Almaty, Kazakhstan, Rabu, 5 Januari 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Pejabat tinggi Turki merasa sedih atas kerusuhan yang sedang berlangsung dan hilangnya nyawa di Kazakhstan akibat protes terhadap kenaikan harga bahan bakar. Perdamaian Kazakhstan merupakan prioritas Turki.

“Perdamaian, stabilitas, dan ketenangan di Kazakhstan adalah prioritas utama Turki. Turki akan selalu mendukung Kazakhstan," kata juru bicara kepresidenan Ibrahim Kalin di Twitter.

Baca Juga

Juru bicara Partai AK yang berkuasa Omer Celik juga menyuarakan solidaritas dengan Kazakhstan. “Turki selalu mendukung teman dan saudara Kazakhstan. Ini adalah harapan terbesar kami bahwa Kazakhstan akan melewati hari-hari ini dan menjadi negara yang damai dan kuat dalam segala hal. Warga Kazakhstan memiliki pandangan jauh ke depan untuk melewati hari-hari ini dengan akal sehat," kata Celik di Twitter.

Mengekspresikan kesedihan atas hilangnya nyawa di Kazakhstan, Celik mengatakan harapan terbesar Turki adalah bahwa semua orang di Kazakhstan aman dan mengakhiri kerusuhan yang sedang berlangsung.

Protes mulai mengguncang Kazakhstan sejak 2 Januari akibat kenaikan harga bahan bakar minyak yang kemudian menyebar ke seluruh negeri. Sebagai tanggapan, Presiden Kassym-Jomart Tokayev mengumumkan keadaan darurat di ibu kota komersial Almaty dan wilayah Mangystau yang kaya minyak.

Tokayev juga menyetujui pengunduran diri pemerintah dan meminta dukungan dari Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO) sebuah aliansi Eurasia dari negara-negara bekas Soviet.

Sumber,  https://www.aa.com.tr/id/dunia/turki-berduka-atas-jatuhnya-korban-jiwa-di-kazakhstan/2467611.

sumber : Anadolu
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement