Jumat 07 Jan 2022 17:53 WIB

Setahun Penyerangan Capitol, Biden Sebut Kebohongan Trump Ancaman Demokrasi AS

Biden mengatakan jaringan kebohongan yang disebarkan Trump merusak demokrasi AS

Rep: Lintar Satria/ Red: Christiyaningsih
Presiden Joe Biden berbicara dari Statuary Hall di US Capitol untuk menandai peringatan satu tahun kerusuhan 6 Januari di US Capitol oleh para pendukung setia kepada Presiden Donald Trump, Kamis, 6 Januari 2022, di Washington. Biden mengatakan jaringan kebohongan yang disebarkan Trump merusak demokrasi AS.
Foto:

Pidatonya menunjukkan Biden dan Partai Demokrat khawatir Trump masih memiliki kekuatan politik. Setelah penyerangan ke Capitol Hill, beberapa anggota Partai Republik menilai pengaruh Trump di partai mereka melemah. Namun sejak itu Trump justru semakin mencengkram kuat partai tersebut.

"Demokrasi kami sangat rapuh sangat rapuh dan dengan bantuan sebagian besar rekan-rekan kami di sisi lain kultus Kebohongan Besar masih sangat aktif, terus mencoba menulis ulang atau mengabaikan sejarah,” kata anggota House of Representative dari Partai Demokrat Pramila Jayapal.

Hanya dua anggota Partai Republik yang terlihat dalam sidang peringatan penyerangan itu di House of Representative. Anggota House Liz Cheney dijauhi rekan-rekannya di Partai Republik usai mengkritik Trump dan ayahnya, Dick Cheney, mantan wakil presiden selama pemerintahan George W. Bush.

"Partai yang terikat kultus seseorang merupakan partai yang berbahaya bagi negara," kata Liz Cheney saat keluar Capitol Hill.

Dick Cheney mengatakan para pemimpin Partai Republik saat ini tidak sama "dengan orang-orang yang ia kenal" ketika menjabat di Kongres. AS akan menggelar pemilihan federal pada bulan November mendatang.

Partai Republik diunggulkan untuk menguasai kembali salah satu dari dua majelis di Kongres. Hal itu dapat membahayakan kemampuan Biden dalam melaksanakan kebijakan-kebijakannya dan mendorong kebuntuan legislatif selama dua tahun sebelum pemilihan presiden berikutnya tahun 2024.

Berdasarkan jajak pendapat Reuters/Ipsos, sekitar 55 persen pemilih Partai Republik percaya dengan klaim palsu Trump yang telah ditolak lusinan pengadilan, departemen pemilihan umum negara bagian, dan administrator dari partainya sendiri.  

Empat orang tewas dalam penyerangan di Kongres yang terjadi setelah Trump mendesak pendukungnya menyerbu Capitol Hill dan "bertarung mati-matian". Satu orang polisi tewas pada hari itu melawan perusuh dan empat lainnya memilih mengakhiri hidupnya.

Insiden itu juga melukai 140 petugas polisi dan kejaksaan AS menetapkan dakwaan pidana pada 725 orang yang terlibat dalam kerusuhan tersebut. Trump masih populer di antara pemilih Partai Republik dan sedang membentuk kandidat-kandidat Partai Republik untuk pemilihan Kongres pada 8 November mendatang.  

Berdasarkan dokumen publik, Trump telah menumpuk sekitar 98 juta dolar AS untuk kampanye. Sebagian besar pejabat Partai Republik masih loyal pada Trump dan meremehkan dampak kekerasan penyerangan 6 Januari.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement