REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Pejabat tinggi Turki menyatakan rasa sedih atas kerusuhan yang sedang berlangsung dan hilangnya nyawa di Kazakhstan akibat protes terhadap kenaikan harga bahan bakar.
“Perdamaian, stabilitas, dan ketenangan di Kazakhstan adalah prioritas utama Turki. Turki akan selalu mendukung Kazakhstan," kata juru bicara kepresidenan Ibrahim Kalin di Twitter.
Juru bicara Partai AK yang berkuasa Omer Celik juga menyuarakan solidaritas dengan Kazakhstan.
“Turki selalu mendukung teman dan saudara Kazakhstan. Ini adalah harapan terbesar kami bahwa Kazakhstan akan melewati hari-hari ini dan menjadi negara yang damai dan kuat dalam segala hal. Warga Kazakhstan memiliki pandangan jauh ke depan untuk melewati hari-hari ini dengan akal sehat," kata Celik di Twitter.
Mengekspresikan kesedihan atas hilangnya nyawa di Kazakhstan, Celik mengatakan harapan terbesar Turki adalah bahwa semua orang di Kazakhstan aman dan mengakhiri kerusuhan yang sedang berlangsung. Protes mulai mengguncang Kazakhstan sejak 2 Januari akibat kenaikan harga bahan bakar minyak yang kemudian menyebar ke seluruh negeri.
Baca: Efek Tsunami Covid-19 Varian Omicron Menyapu Eropa
Sebagai tanggapan, Presiden Kassym-Jomart Tokayev mengumumkan keadaan darurat di ibu kota komersial Almaty dan wilayah Mangystau yang kaya minyak. Tokayev juga menyetujui pengunduran diri pemerintah dan meminta dukungan dari Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO) sebuah aliansi Eurasia dari negara-negara bekas Soviet.
Baca: Protes untuk Kunjungan Pemimpin Otoriter Kamboja ke Myanmar
Baca: Sydney Bersiap, Omicron Diprediksi di Puncak Wabah pada Akhir Januari