Ahad 09 Jan 2022 13:34 WIB

Israel Larang Wakaf Islam Tingkatkan Jumlah Penjaga Al Aqsa

Otoritas pendudukan Israel berusaha menangkap masjid Al Aqsa.

Rep: Rizki Jaramaya/ Red: Agung Sasongko
 Polisi Israel melakukan manuver melalui kompleks Masjid Al Aqsa setelah shalat Jumat untuk membersihkan protes merayakan enam tahanan Palestina yang keluar dari Penjara Gilboa, di Kota Tua Yerusalem, Jumat, Jumat (10/9).
Foto: AP/Mahmoud Illean
Polisi Israel melakukan manuver melalui kompleks Masjid Al Aqsa setelah shalat Jumat untuk membersihkan protes merayakan enam tahanan Palestina yang keluar dari Penjara Gilboa, di Kota Tua Yerusalem, Jumat, Jumat (10/9).

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Direktorat Wakaf Islam Yerusalem mengatakan, otoritas pendudukan Israel telah menolak dan mencegah pelaksanaan keputusan untuk meningkatkan jumlah penjaga di Masjid Al-Aqsa. Direktur Masjid Al-Aqsha, Sheikh Omar Al-Kiswani, mengatakan, otoritas pendudukan Israel terus-menerus berusaha untuk mendeportasi dan menangkap penjaga Masjid Al Aqsha. 

"Pelanggaran oleh otoritas pendudukan dan ekstremis terus berlanjut terhadap Masjid Al-Aqsha. Pendudukan mencoba untuk memaksakan kebijakan baru terhadap Masjid Al-Aqsha, untuk menciptakan realitas baru," ujar Al-Kiswani, dilansir Middle East Monitor, Ahad (9/1/2022).

Baca Juga

Al-Kiswani memperperkirakan peningkatan jumlah pemukim Yahudi yang menyerbu Masjid Al Aqsa. Oleh karena itu, ada keputusan untuk meningkatkan jumlah penjaga dan karyawan, yang berkoordinasi dengan Kementerian Wakaf dan Urusan Islam Yordania.

Al-Kiswani mengindikasikan, ada intervensi oleh pasukan pendudukan Israel untuk mencegah penambahan jumlah penjaga Masjid Al Aqsa. Otoritas pendudukan juga mengancam akan menangkap penjaga baru yang memulai pekerjaan mereka.

"Ini adalah sebuah campur tangan terang-terangan dalam urusan Wakaf Islam. Masalah ini telah dilaporkan ke Kementerian Wakaf dan Urusan Islam Yordania, dan menangani masalah ini dengan Kementerian Luar Negeri Yordania," ujar Al-Kiswani.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement