Senin 10 Jan 2022 06:12 WIB

Pemerintah Kembali Uji Massal Covid-19 di Tianjin

20 anak-anak dan orang dewasa di Tianjin dinyatakan positif Covid-19.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nidia Zuraya
Ilustrasi Covid-19 varian Omicron
Foto: Pixabay
Ilustrasi Covid-19 varian Omicron

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING  -- Pemerintah kota Tianjin, China, memulai pengujian massal terhadap 14 juta penduduknya pada Ahad (9/1/2022). Tindakan ini dilakukan setelah 20 anak-anak dan orang dewasa dinyatakan positif Covid-19, termasuk setidaknya dua dengan varian omicron. 

Para pejabat mengatakan virus itu telah beredar sehingga jumlah kasus bisa bertambah. Saat ini dua kasus pertama terkonfirmasi di Tianjin terjadi pada seorang gadis berusia 10 tahun dan seorang perempuan berusia 29 tahun yang bekerja di pusat kegiatan sepulang sekolah. Keduanya terinfeksi oleh varian omicron. Dalam pengujian berikutnya dari kontak dekat, 18 lainnya dinyatakan positif dan 767 dinyatakan negatif pada Sabtu (7/1/2022) malam.

Baca Juga

Mereka yang terinfeksi termasuk 15 siswa berusia 8 hingga 13 tahun, anggota staf pusat setelah sekolah, dan empat orang tua. Pengujian di seluruh kota akan diselesaikan selama dua hari. Tianjin juga telah menutup beberapa stasiun kereta bawah tanah di dua jalur untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.

China telah meningkatkan strategi tanpa toleransi yang ketat menjelang Olimpiade Musim Dingin yang dibuka 4 Februari. Ibu kota China ini terletak 115 kilometer barat laut Tianjin dan banyak orang secara teratur melakukan perjalanan bolak-balik dengan mobil atau menggunakan jalur kereta api berkecepatan tinggi yang memakan waktu kurang dari satu jam.

Di tempat lain, jutaan orang dikurung di rumah mereka di Xi'an dan Yuzhou. Dua kota ini berjarak lebih jauh dari ibu kota tetapi memiliki wabah yang lebih besar. Keduanya telah dilacak ke varian delta. 

Wabah di Yuzhou juga mempengaruhi Zhengzhou, ibu kota provinsi Henan 70 kilometer ke utara. Zhengzhou telah melakukan pengujian massal dan menutup sekolah mulai Senin (10/1/2022).

China telah melaporkan sekitar selusin kasus omikron sebelumnya, sebagian besar di antara orang-orang yang datang dari luar negeri dan diisolasi. Dalam satu kasus pada pertengahan Desember, infeksi tidak terdeteksi sampai setelah orang tersebut menyelesaikan dua minggu karantina dan menyebar ke beberapa kontak dekat di kota selatan Guangzhou.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement