REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Pemerintah Cina menerapkan karantina wilayah (lockdown) di kota Anyang, Provinsi Henan, Senin (10/1/2022) malam waktu setempat. Langkah itu diambil setelah ditemukannya kasus Covid-19 varian Omicron di sana.
Dalam pengumumannya, seperti dilaporkan kantor berita Xinhua, otoritas Anyang memerintahkan penduduk untuk tidak meninggalkan rumah mereka. Warga pun dilarang mengendarai kendaraan. Semua lini bisnis non-esensial diperintahkan tutup. Anyang memiliki populasi 5 juta orang.
Berbarengan dengan lockdown, pengujian massal Covid-19 diluncurkan di kota tersebut. Hal itu agar kasus varian Omicron tidak meluas. Menurut China Central Television (CCTV), terdapat 58 infeksi baru yang dilaporkan di Anyang pada Selasa (11/1/2022). Dengan demikian total kasus Covid-19 di sana mencapai 84.
Setidaknya tiga kota di Provinsi Henan sedang berjuang mengekang penyebaran Covid-19. Ibu kota Henan, yakni Zhengzhou, mendekati pemberlakuan lockdown penuh. Di bawah aturan saat ini, sekolah dan taman kanak-kanak telah ditutup, pun lini bisnis non-esensial.
Pekan lalu, setidaknya 1 juta penduduk di kota Yuzhou diperintahkan tetap tinggal di rumah. Di tempat lain, yakni Tianjin, larangan perjalanan telah diterapkan, kecuali warga memiliki izin resmi. Tianjin hanya berjarak 150 kilometer dari Beijing. Kota tersebut melaporkan 10 kasus baru Covid-19.
Menurut Zhang Boli dari Chinese Academy of Engineering, klaster Tianjin menandakan pertama kalinya Omicron terdeteksi menyebar di Negeri Tirai Bambu. Sementara itu, kota utara Xi'an sudah menjalani pekan ketiga lockdown. Ditemukan setidaknya 2.000 kasus Covid-19 di kota tersebut.
Saat ini China dalam siaga tinggi dalam merespons penemuan kasus atau klaster Covid-19. Sebab mereka bakal menjadi tuan rumah perhelatan Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022. Ajang olahraga itu diagendakan digelar pada Februari mendatang.
China mengejar target nol kasus sebelum Olimpiade Musim Dingin Beijing dilaksanakan. Hingga Selasa (11/1/2022) Cina telah membatasi pergerakan sekitar 20 juta orang di rumah mereka.
Infeksi eropa
Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan akan ada lebih dari setengah populasi Eropa yang terinfeksi varian virus corona Omicron. Infeksi ini disebut lembaga tersebut akan terjadi enam hingga delapan pekan ke depan.