REPUBLIKA.CO.ID, SOFIA -- Jumlah kasus harian infeksi virus corona di Bulgaria mencapai rekor tertinggi dengan 7.062 kasus pada Rabu (12/2/2022), yang didorong oleh penyebaran varian Omicron yang sangat menular, menurut data resmi. Kasus-kasus baru yang terus meningkat sejak awal tahun melewati rekor sebelumnya yang tercatat pada akhir Oktober lalu, saat negara anggota Uni Eropa dengan tingkat vaksinasi terendah itu berjibaku dengan varian Delta.
Virus Covid-19 telah menewaskan 89 orang dalam 24 jam terakhir di negara Balkan itu sehingga total kematian mencapai 31.761, menurut data resmi. Lebih dari 5.200 orang dirawat di rumah sakit, 580 di antaranya berada ruang perawatan intensif.
Di Ibu Kota Sofia, tindakan-tindakan operasi terjadwal telah ditunda kala rumah-rumah sakit bersiap memperluasbangsal bagi pasien Covid-19. Otoritas kesehatan sebelumnya mengatakan bahwa lonjakan kasus rawat inap di rumah sakit kemungkinan akan mendorong pembatasan baru.
Saat ini, warga Bulgaria harus menggunakan masker di dalam ruangan dan transportasi publik, serta menunjukkan pas kesehatan untuk masuk ke restoran, kafe, pusat perbelanjaan, dan pusat kebugaran. Pas kesehatan diberikan kepada mereka yang telah divaksinasi, sembuh dari Covid-19 atau telah terbukti negatif dari virus tersebut.
Pemerintah baru yang moderat dan mulai bekerja bulan lalu telah mengimbau warga Bulgaria yang skeptis terhadap vaksin untuk disuntik dan menawarkan hadiah uang tunai sebesar 75 lev (sekitar Rp 625 ribu) kepada para pensiunan yang memilih untuk divaksinasi sepenuhnya atau menggunakan vaksin penguat. Dalam upaya memberi teladan, anggota parlemen memilih untuk menjadikan pas kesehatan sebagai syarat masuk ke parlemen mulai 24 Januari.
Program vaksinasi pemerintah dan lonjakan kasus baru telah mendorong inokulasi sejak awal tahun. Pada Rabu (12/2/2022), lebih dari 31.900 dosis telah diberikan, sehingga jumlah orang Bulgaria yang telah divaksinasi penuh menjadi 1,95 juta, atau sekitar 30 persen dari populasi.
Para pemrotes vaksin, yang diorganisasi partai ultra-nasionalis Revival, diperkirakan akan berkumpul pada Rabu (12/1/2022) waktu setempat untuk menentang pas kesehatan. Mereka menyebut pas itu mengekang hak-hak mereka dan merupakan cara terselubung untuk memaksa vaksinasi.