Rabu 12 Jan 2022 21:20 WIB

Covid-19 Melonjak, Korsel Distribusikan Pil Paxlovid-Gunakan Vaksin Novavax

Di tengah lonjakan Covid-19, Korsel mulai izinkan penggunaan Paxlovid-vaksin Novavax.

Rep: Fergi Nadira B/ Red: Reiny Dwinanda
Pil paxlovid dari Pfizer diproduksi di Italia. Korsel mengizinkan penggunaan Paxlovid dan vaksin Novavax di tengah lonjakan kasus Covid-19.
Foto: EPA
Pil paxlovid dari Pfizer diproduksi di Italia. Korsel mengizinkan penggunaan Paxlovid dan vaksin Novavax di tengah lonjakan kasus Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Selatan (Korsel) bersiap untuk mendistribusikan pil antivirus buatan Pfizer, Paxlovid, mulai Jumat (14/1/2022). Pemerintah Korsel juga telah mengizinkan penggunaan vaksin Novavax di tengah lonjakan kasus Covid-19.

"Setidaknya 21 ribu pil antivirus Pfizer yang disebut Paxlovid, akan tiba di Korea Selatan pada Kamis, dengan 10 ribu lainnya diperkirakan akan tiba pada akhir bulan," kata Kementerian Kesehatan dalam taklimat media pada Rabu (12/1/2022).

Baca Juga

Pil Paxlovid yang telah mendapatkan izin penggunaan darurat pada Desember 2021 itu akan mulai digunakan dalam perawatan untuk lebih dari 1.000 orang per hari mulai Jumat. Secara prioritas, menurut Kementerian Kesehatan, pengobatan oral Covid-19 tersebut direncanakan akan dimulai terlebih dahulu untuk pasien berusia 65 tahun atau lebih.

"Pengidap gangguan sistem imun yang dirawat di rumah dan pusat perawatan perumahan juga bisa mendapatkannya," kata juru bicara kementerian.

Menurut data dari uji klinis perusahaan Pfizer, Paxlovid hampir 90 persen efektif dalam mencegah rawat inap dan kematian pada pasien dengan risiko tinggi penyakit parah. Data laboratorium terbaru menunjukkan bahwa obat tersebut tetap efektif melawan infeksi SARS-CoV-2 varian omicron.

Sementara itu, Kementerian Keamanan Makanan dan Obat Korsel mengumumkan telah mengesahkan vaksin Novavax yang bergabung dengan jajaran vaksin resmi sebelumnya yang dibuat oleh AstraZeneca Inc, Moderna Inc, Pfizer, dan Johnson & Johnson/Janssen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement