REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Varian virus corona omicron menyebar dengan cepat di Rusia dan situasinya kemungkinan akan memburuk dalam beberapa hari mendatang, kata pejabat tinggi kesehatan negara itu pada Selasa (11/1/2022).
Dalam skenario terburuk, jumlah kasus harian bisa melonjak hingga enam digit, ungkap Anna Popova, kepala dokter sanitasi Rusia, mengatakan pada rapat pemerintah di ibu kota Moskow. Dia mengatakan varian omicron telah "menyebar dengan cepat" di negara itu.
Selama liburan Tahun Baru, jumlah pasien yang terinfeksi omicron meningkat tiga kali lipat dan saat ini mencapai 305, tambah dia. Dia mengatakan masyarakat harus segera mencari bantuan medis jika mereka merasakan gejala seperti flu, dan pengusaha harus mengizinkan pekerja yang memiliki gejala untuk bekerja dari rumah.
Rusia melaporkan 17.525 kasus baru dan 783 kematian pada Selasa. Infeksi di Moskow meningkat 66 persen selama sehari terakhir menjadi 4.635 – angka tertinggi dalam dua bulan.
Sergey Sobyanin, wali kota ibu kota Moskow, memperingatkan pada Selasa bahwa sudah ada kehadiran "signifikan" dari varian omicron di Moskow. Dia mengatakan infeksi dapat melonjak selama tujuh hingga 10 hari ke depan, dan situasinya bisa "lebih buruk daripada gelombang sebelumnya."
Baca: Israel Klaim Bongkar Jaringan Mata-Mata Iran
Peringatan lain datang dari Alexander Gintsburg, kepala Institut Gamaleya yang dikelola negara yang mengembangkan vaksin Sputnik V Rusia. Gintsburg mengatakan negara itu akan segera ‘didominasi’ oleh varian omicron dan pihak berwenang harus bersiap untuk menghadapi jumlah infeksi yang sangat tinggi.
Baca: Bekerja Tanpa APD di Awal Pandemi, Dokter Spanyol Menangkan Gugatan Lawan Pemerintah
Baca: Thailand Pungut Tarif Tambahan Bagi Turis Asing untuk Biaya Pengobatan