Taliban pun mengapresiasi keputusan Departemen Keuangan Amerika Serikat (AS) yang mengizinkan pemberian bantuan kemanusiaan ke Afghanistan. Taliban kembali menyatakan komitmennya untuk membuka akses yang aman kepada para mitra kemanusiaan. Pernyataan itu disampaikan setelah pejabat-pejabat tinggi Taliban melakukan pertemuan dengan badan-badan PBB di Kabul.
Pada Selasa (11/1/2022) lalu, AS mengumumkan akan mengucurkan dana sebesar 308 juta dolar untuk membantu Afghanistan menangani krisis kemanusiaan. Washington pun menjanjikan bantuan vaksin Covid-19.
“Hari ini AS mengumumkan bantuan kemanusiaan baru senilai 308 juta dolar untuk rakyat Afghanistan dan satu juta dosis vaksin Covid-19 yang diberikan melalui (program) Covax (total 4,3 juta dosis). Kami tetap menjadi donor tunggal bantuan kemanusiaan terbesar di Afghanistan,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS Emily Horne lewat akun Twitter-nya.
Dia menekankan, AS berkomitmen mendukung rakyat Afghanistan. “Kami terus mempertimbankan semua opsi yang tersedia bagi kami. Kami mendukung rakyat Afghanistan,” ucap Horne.
Pengumuman AS itu muncul tak lama setelah PBB menyampaikan bahwa mereka membutuhkan dana sebesar 5 miliar dolar AS tahun ini untuk menangani krisis kemanusiaan di Afghanistan. PBB meminta dunia berpartisipasi dalam membantu negara tersebut. “Bencana kemanusiaan besar-besaran tampak. Pesan saya mendesak; jangan tutup pintu bagi rakyat Afghanistan. Bantu kami meningkatkan dan mencegah kelaparan yang meluas, penyakit, kekurangan gizi, dan akhirnya kematian,” kata kepala bantuan PBB Martin Griffiths, Selasa lalu.