Ahad 16 Jan 2022 02:43 WIB

Filipina Beli Sistem Rudal India Senilai 375 Juta Dolar AS

Filipina akan menjadi negara pertama yang membeli sistem rudal yang diklaim tercepat.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Friska Yolandha
Filipina telah menyelesaikan kesepakatan untuk memperoleh sistem rudal anti-kapal dari India seharga 375 juta dolar AS.
Foto: reuters
Filipina telah menyelesaikan kesepakatan untuk memperoleh sistem rudal anti-kapal dari India seharga 375 juta dolar AS.

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Filipina telah menyelesaikan kesepakatan untuk memperoleh sistem rudal anti-kapal dari India seharga 375 juta dolar AS. Rudal ini bertujuan untuk memperkuat pertahanan angkatan laut Filipina. 

Menteri Pertahanan Filipina, Delfin Lorenzana, mengatakan, erdasarkan kesepakatan yang dinegosiasikan dengan pemerintah India, perusahaan BrahMos Aerospace Private Ltd akan mengirimkan tiga baterai, operator kereta api dan pengelola, serta memberikan dukungan logistik. BrahMos adalah perusahaan patungan antara India dan Rusia, yang telah mengembangkan rudal jelajah. 

Baca Juga

Kementerian Pertahanan India mengklaim rudal jelajah buatan BrahMos adalah yang tercepat di dunia. Filipina akan menjadi negara pertama yang membeli sistem rudal tersebut. 

Sistem rudal anti-kapal bertujuan untuk mencegah kapal asing melanggar batas zona ekonomi eksklusif (ZEE) sejauh 200 mil laut.  Dalam beberapa tahun terakhir Filipina telah berulang kali menuduh China melanggar ZEE dengan mengirimkan ratusan kapal milisi ke wilayah perairannya.

“Itu bagian dari pertahanan teritorial kami,” kata juru bicara Angkatan Bersenjata Filipina, Ramon Zagala, dilansir Aljazirah, Sabtu (15/1).

Filipina sedang dalam tahap akhir untuk proyek lima tahun senilai 5,85 miliar dolar AS untuk memodernisasi perangkat keras militernya yang sudah ketinggalan zaman. Modernisasi tersebut mencakup kapal perang dari era Perang Dunia II dan helikopter yang digunakan oleh Amerika Serikat dalam Perang Vietnam.

Kondisi alat pertahanan militer Manila adalah salah satu yang paling ketinggalan zaman di Asia. Mantan Presiden Benigno Aquino, memulai program modernisasi peralatan militer secara sederhana pada 2012. Tetapi modernisasi tersebut masih belum dapat menandingi negara adidaya tetangganya, China. Pada 2018, Filipina membeli rudal Spike ER buatan Israel, yang merupakan sistem rudal pertama yang dibawa kapal untuk pencegahan maritim.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement