REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Australia menghadapi kekurangan alat tes antigen. Australia menetapkan aturan agar orang yang tidak menunjukkan gejala Covid-19 dapat melakukan tes secara mandiri dan tidak pergi ke pusat pengujian yang didanai pemerintah.
"Tes cepat antigen kekurangan pasokan di seluruh dunia. Ini bukan sesuatu yang unik bagi Australia karena telah melaluinya. Itu bagian dari berurusan dengan Omicron. Omicron telah mengacaukan segalanya," ujar Perdana Menteri Australia Scott Morrison.
Komisi Persaingan dan Konsumen Australia (ACCC) pada Senin (17/1) mengaku khawatir tentang laporan kenaikan harga alat uji Covid-19 di tengah laporan penimbunan. ACCC menyebut kenaikan harga alat tes antigen sangat keterlaluan.
Ketua ACCC Rod Sims mengatakan, ada laporan tentang harga alat tes Covid-19 yang mencapai 500 dolar Australia atau setara dengan 361 dolar AS di pengecer online. Sementara beberapa pekan lalu, alat tes antigen dijual dengan harga 70 dolar Australia di toko. Sedangkan di apotek dijual dengan harga sekitar 10 dolar Australia.
Pemerintahan Morrison berada di bawah untuk penanganan wabah omicron dan tidak mendapatkan pasokan tes antigen yang cukup. Awal bulan ini, pemerintah Australia telah setuju untuk memberikan 10 alat tes Covid-19 gratis untuk masyarakat berpenghasilan rendah.
Dokter dan serikat pekerja menuntut tes gratis untuk semua orang. Tetapi Morrison menolak seruan itu dengan mengatakan, pemerintah tidak akan menanggung biayanya karena peran yang lebih tinggi adalah tanggung jawab pribadi.
Sekretaris Dewan Serikat Buruh Australia Sally McManus mengatakan, belasan serikat pekerja akan bertemu pada Senin malam untuk menanggapi kegagalan Pemerintah Federal dalam menjaga masyarakat agar tetap aman. Sebuah survei oleh Institut Australia pada Senin menunjukkan hampir tiga perempat orang Australia percaya bahwa mereka harus mendapatkan tes antigen gratis.
Dalam upaya untuk mengurangi tekanan pada pusat pengujiannya, Negara Bagian Victoria mulai meluncurkan 3 juta tes antigen kepada pekerja garis depan dan populasi yang rentan, pada Senin. Sementara banyak negara bagian lain masih menunggu jutaan alat pengujian dikirim.
Setelah berhasil menahan virus di awal pandemi, Australia telah melaporkan hampir 1,3 juta kasus selama dua minggu terakhir. Infeksi harian pada hari Senin turun di New South Wales dan Victoria, di tengah ekspektasi gelombang omicron telah mendekati puncaknya. Tetapi jumlah rawat inap baru tetap meningkat, dibandingkan dengan gelombang pandemi sebelumnya.
Sejauh ini, Australia telah melaporkan sekitar 1,6 juta infeksi dan 2.699 kematian sejak pandemi Covid-19 dimulai.