REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Israel Tom Nides mengatakan, dia tidak akan mengunjungi permukiman Israel di Tepi Barat yang diduduki. Tetapi dia akan mendukung normalisasi.
"Saya meminta Palestina dan Israel tidak mengambil langkah-langkah yang mengobarkan situasi, saya tidak ingin melakukan hal-hal dengan sengaja yang akan menciptakan rasa tidak hormat atau kemarahan di antara mereka," ujar Nides, dilansir Middle East Monitor, Senin (17/1/2022).
Berbicara kepada Yedioth Ahronoth, Nides yang menjabat pada November lalu, mengatakan dia tidak ingin melakukan tindakan yang akan meningkatkan eskalasi di lapangan. Nides, yang beragama Yahudi, memiliki hubungan dekat dengan Presiden AS Joe Biden dan Menteri Luar Negeri Antony Blinken.
Nides mengatakan, dia pertama kali mengunjungi Israel pada 1970an saat masih usia muda. Ketika itu, dia menggambarkan Israel saat istimewa.
"Ketika datang ke Israel, saya tidak punya ideologi. Yang saya pedulikan adalah bahwa Israel akan tetap menjadi negara yang kuat, demokratis, dan Yahudi," ujar Nides.
Sekelompok anggota parlemen Amerika Serikat meluncurkan Kaukus Kesepakatan Abraham, untuk mendorong lebih banyak negara Arab menormalkan hubungan dengan Israel. Kaukus tersebut akan dipimpin secara bersama oleh Senator James Lankford, Jacky Rosen, Joni Ernst dan Cory Booker, serta Perwakilan Cathy McMorris Rogers, Brad Schneider, Anne Wagner dan David Trone.
"Kaukus akan memberikan kesempatan untuk memperkuat Kesepakatan Abraham dengan mendorong kemitraan, dan memperluas perjanjian untuk memasukkan negara-negara yang saat ini tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel," ujar pernyataan bersama kaukus tersebut.
Perwakilan Partai Republik dari negara bagian Washington, Cathy McMorris Rodgers, mengatakan, Kaukus Kesepakatan Abraham akan memberikan kesempatan bagi pemimpin dunia untuk bersatu menciptakan perdamaian. Menurut Rodgers, kaukus tersebut merupakan suatu langkah untuk menciptakan keamanan dunia.
"Kaukus Kesepakatan Abraham bipartisan akan memberikan kesempatan bagi para pemimpin dunia untuk bersatu dalam upaya bersama menciptakan dunia yang lebih baik, lebih aman, dan lebih sejahtera bagi anak-anak dan cucu kita," ujar Rodgers kepada Yahudi Insider.
Parlemen Israel, Knesset, menyambut baik pembentukan Kaukus Kesepakatan Abraham oleh parlemen AS. Anggota Knesset dari Partai Likud, Ofir Akunis, mengatakan, pembentukan kaukus tersebut dapat membawa perdamaian dan kemakmuran di kawasan.
"Kami berharap dapat bekerja sama dengan tujuan bersama untuk membawa perdamaian dan kemakmuran bagi masyarakat di wilayah kami dan sekitarnya," kata Akunis.
Presiden AS Joe Biden telah mendukung kesepakatan normalisasi sejak menjabat tahun lalu. Penasihat senior Biden mengatakan, mereka berupaya untuk membuat lebih banyak negara Arab menormalkan hubungan dengan Israel, setelah saling bermusuhan selama beberapa dekade.
Israel menandatangani kesepakatan normalisasi dengan Uni Emirate Arab (UEA) dan Bahrain di Gedung Putih pada September 2020, yang disaksikan oleh mantan Presiden Donald Trump. Tak lama kemudian, Sudan dan Maroko juga sepakat menormalisasi hubungan dengan Israel. Penandatanganan itu dipandang secara luas sebagai kudeta diplomatik bagi Trump.