REPUBLIKA.CO.ID, BOGOTA -- Seorang jurnalis kembali terbunuh di negara bagian Baja California, Meksiko. Dia ditembak mati di luar rumahnya.
Seperti dilansir laman Anadolu Agency, Selasa (18/1), Margarito Martinez, seorang jurnalis foto diserang oleh seorang pria bersenjata di dalam kendaraannya di depan rumahnya di Tijuana. Kota tersebut memang penuh dengan kejahatan dan kekerasan karena konflik di antara geng narkoba yang terjebak dalam perang wilayah atas rute perdagangan manusia.
Kantor Kejaksaan Agung Baja California mengatakan, para pejabat menanggapi panggilan 911 pada siang hari. Pihaknya langsung ke TKP dan menemukan tubuh Martinez sudah meninggal di luar rumahnya dengan cedera kepala yang disebabkan oleh senjata api.
Seorang rekan jurnalis dari Baja California mengatakan, Martinez telah dimasukkan dalam program negara yang bertujuan untuk melindungi kehidupan jurnalis. "Dia baru-baru ini masuk program perlindungan karena menerima ancaman," kata reporter yang tidak mau disebutkan namanya.
Martinez (49 tahun) telah bekerja untuk organisasi media internasional dan lokal. Dia telah bekerja pada sumber daya dan laporan polisi selama 10 tahun. Dia kerap meliput kejahatan geng dan kekerasan yang telah melukai kota Tijuana yang terletak di perbatasan AS-Meksiko di seberang San Diego itu.
Komisi Hak Asasi Manusia Baja California mengutuk pembunuhan Martinez. Pihaknya mengatakan setiap serangan terhadap jurnalis merupakan serangan terhadap kebebasan berekspresi dan hak masyarakat untuk mendapat informasi.
Martinez adalah jurnalis kedua yang dibunuh tahun ini di Meksiko, setelah kematian Jose Gamboa pekan lalu di negara bagian Veracruz di tenggara. Dari tahun 2000 hingga 2021, kelompok hak asasi manusia Article 19 telah mencatat 145 pembunuhan jurnalis di Meksiko. Sekurangnya tujuh kematian tercatat tahun lalu. Investigasi atas insiden pembunuhan Martinez telah diluncurkan.