Rabu 19 Jan 2022 06:57 WIB

Kebakaran Sering Terjadi di Kamp, Kini 29 Tenda Pengungsi Rohingya Hangus

Pihak berwenang menyelidiki kebakaran yang sering terjadi di kamp pengungsi

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Kebakaran hebat terjadi di kamp pengungsi Rohingya Balukhali di Cox
Foto: REUTERS/Stringer
Kebakaran hebat terjadi di kamp pengungsi Rohingya Balukhali di Cox

REPUBLIKA.CO.ID, DHAKA -- Sebanyak 29 tenda pengungsi Rohingya hancur terbakar di Kutapalong, Bangladesh. Kebakaran terjadi pada Selasa (18/1/2022) dini hari dan petugas berhasil memadamkan api dalam satu jam.

"Polisi dan petugas pemadam kebakaran menanggapi insiden itu dengan segera setelah kebakaran dimulai di Camp 5. Petugas berhasil memadamkan api dalam satu jam," ujar seorang pejabat keamanan Mohammad Naimul Haq, dilansir Anadolu Agency, Rabu (19/1/2022).

Baca Juga

Haq mengkonfirmasi setidaknya 29 tenda habis terbakar dan tidak ada laporan korban jiwa maupun korban luka. Hingga kini penyebab kebakaran masih belum bisa dipastikan.

"Kami beruntung menemukan sumber air di dekat lokasi kejadian. Jika tidak, api bisa sangat dahsyat seperti yang kami saksikan baru-baru ini yang menyebabkan ribuan orang kehilangan tempat tinggal di kamp Cox's Bazar," kata Haq.

Haq mengatakan, pasukan keamanan telah ditingkatkan di kamp pengungsian itu setelah insiden kebakaran. Haq menambahkan, pihak berwenang sedang menyelidiki kebakaran yang sering terjadi di kamp-kamp pengungsi.

Sebelumnya pada 9 Januari, kebakaran besar terjadi di Kamp Rohingya yang menyebabkan ribuan tempat penampungan hancur dan penghuninya kehilangan tempat tinggal. Menurut Organisasi Internasional PBB untuk Migrasi, kondisi di kamp-kamp pengungsi yang padat berisiko menimbulkan kebakaran besar.

Kebakaran paling mematikan di salah satu kamp terjadi pada 22 Maret tahun lalu. Sedikitnya 15 orang tewas dan lebih dari 10.000 bangunan dan tenda pengungsi Rohingya hancur total, termasuk rumah sakit lapangan besar yang berbasis di kamp Turki.​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement