REPUBLIKA.CO.ID, HAMTRAMCK -- Sebuah kota di Michigan telah mencatat rekor dalam sejarahnya. Kota Hamtramck menjadi kota pertama di negara bagian yang seluruh pemimpinnya adalah Muslim.
Kota Hamtramck, yang luasnya sedikit lebih dari dua mil persegi atau 5,439 km² dan memiliki sekitar 28.000 penduduk, berbatasan dengan Kota Detroit. Seorang imigran yang lahir di Yaman dan sebelumnya bekerja di sektor kesehatan, Amer Ghalib, dilantik pada 2 Januari sebagai walikota Muslim pertama di kota itu.
"Saya merasa bangga dan memiliki tanggung jawab yang besar. Inilah mengapa kami harus bekerja sangat keras untuk membuktikan bahwa kami, sebagai pendatang, dapat bekerja dan berhasil dalam bidang manajerial, pelayanan publik dan politik di negara ini,” kata Ghalib dikutip di People, Rabu (19/1).
Kemenangannya diumumkan pada November 2021 dengan 37 persen suara di antara empat kandidat, mengalahkan petahana Karen Majewski. Hal ini menandai pertama kalinya kota itu memilih walikota non-Polandia dalam 100 tahun.
Hamtramck awalnya didirikan oleh petani Jerman didominasi oleh komunitas imigran Polandia, dimana terkadang disebut 'Little Warsawa'. Namun, saat ini lebih dari separuh penduduk dilaporkan memiliki latar belakang Arab-Amerika.
Penduduk kota tersebut berbicara lebih dari dua lusin bahasa yang berbeda. Kondisi tersebut seolah mendukung slogan kota saat ini, "Dunia dalam dua mil persegi".
Dewan kota seluruhnya terdiri dari para pemimpin Muslim. Lima dari enam anggota juga merupakan keturunan Arab dan berimigrasi ke AS. Anggota Dewan Amanda Jaczkowski adalah seorang kelahiran Amerika yang masuk Islam (mualaf).
"Kami adalah kandidat yang memenuhi syarat. Kami adalah orang-orang yang memiliki suara terbanyak untuk komunitas yang memilih kami, karena mereka mempercayai kami untuk mewakili apa yang mereka butuhkan dari kota," kata Jaczkowski, Desember lalu.
Ghalib menyebut pemerintahannya yang diisi semua oleh Muslim sebagai prestasi bersejarah. Meski demikian, ia mengatakan keyakinan kepemimpinan Hamtramck bukanlah faktor dalam hal memerintah.
"Tidak ada perbedaan, karena kita semua terikat oleh peraturan kota dan konstitusi negara, dengan hukum dan peraturan yang tidak dapat kita langgar," ujarnya.
Lebih lanjut, ia menyebut semua agama mempromosikan kebajikan. Islam, sebagai agama yang mulia, mempromosikan perbuatan baik, meninggalkan kejahatan, serta menghormati orang lain dan memperlakukan mereka dengan baik.
Ghalib lantas berharap perwakilan Arab, Muslim dan imigran di balai kota Hamtramck akan menjadi contoh positif, tentang apa yang dapat dicapai oleh orang-orang dengan cerita dan keyakinan yang berbeda.
"Saya pikir hal ini akan mengilhami banyak pemuda untuk terjun ke bidang ini dan membuat mereka percaya diri akan kemampuan mereka dan mereka telah menjadi bagian tak terpisahkan dari tatanan masyarakat ini," ucap dia.