REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Dua pekan sebelum pembukaan Olimpiade musim dingin warga Ibukota Beijing, China, mengatakan mereka kecewa tidak bisa menghadiri ajang olahraga internasional tersebut. Sebab pemerintah menerapkan peraturan pembatasan sosial Covid-19 di sebagian kota.
Pada Senin (17/1/2022) lalu panitia Olimpia mengatakan tidak ada tiket yang dijual untuk masyarakat umum dan hanya penonton terbatas yang diizinkan masuk ke ruang pertandingan. Akses masuk ke Stadion Nasional yang dikenal sarang burung dan venue-venue tertutup sudah disegel.
Masyarakat cukup mengerti alasan kebijakan ini diberlakukan di Olimpiade. Banyak dari mereka yang masih dapat melihat pertandingan skating di danau beku di Beijing.
China melarang protes terbuka atau jajak pendapat dan menutup kebebasan berbicara. Setiap perlawanan terhadap Olimpiade dan peraturannya alam dibungkam.
Salah seorang warga Chen Lin mengatakan berencana membeli tiket untuk cabang olahraga speed skating. Tapi ia membatalkannya karena khawatir dengan pandemi dan semakin jelas tiket hanya ditawarkan ke penonton yang terpilih.
"Saya menonton Olimpiade Musim Panas Beijing 2008, sayangnya saya tidak bisa menonton pertandingan-pertandingan Olimpiade Musim Dingin kali ini," kata pria berusia 38 tahun itu, Rabu (19/1/2022).
"Tentu kami masih bisa menontonnya lewat siaran langsung di televisi dan daring, tapi tidak memberi rasa keterlibatan yang kuat seperti saat menonton pertandingan langsung," tambahnya.
Beijing kota pertama yang mendapat kehormatan menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Panas dan Musim Dingin. Chen mengatakan tingkat kegembiraan menyambut Olimpiade tahun ini jauh di bawah Olimpiade musim panas yang memperkuat kebanggaan nasional.
"Di sisis lain, Olimpiade Musim Dingin tidak mendapat perhatian sebanyak Olimpiade Musim panas, di sisi lain juga ada pandemi, kedua hal itu yang menjadi alasannya," kata Chen.
Pensiunan yang kini fotografer amatir Wang Shaolan ikut menjadi sukarelawan selama Olimpiade Musim Panas. Ia mengatakan berharap dapat membawa kameranya untuk menjadi "bagian dalam ajang ini."
"Namun sekarang dengan manajemen tertutup kami tidak dapat ke sana sendiri, disayangkan," kata Wang mengenai pembatas yang memisahkan peserta dengan masyarakat umum.
Wabah virus corona varian Omicron di Beijing memperketat peraturan pembatasan sosial. Walaupun pada Rabu ini ibukota hanya melaporkan satu kasus infeksi.
Sementara di bagian lain di China sebanyak 20 juta warga sedang menjalani peraturan pembatasan sosial ketat dan tes massal di seluruh kota. China berhasil menghindari wabah besar dengan peraturan ketat, tes massal dan larangan masuk. Tapi angka infeksi di beberapa kota tetap terus meningkat termasuk di Kota Tianjin yang sekitar 1 jam dari Beijing.
Panitia Olimpiade Beijing mengatakan tidak ada penonton dari luar negeri yang diizinkan masuk. Olimpiade akan dimulai 4 Februari satu hari setelah Imlek. Atlet, petugas, staf dan jurnalis harus mengikuti peraturan anti-pandemi.