REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Dubes AS untuk PBB pada Rabu (19/1/2022) mendesak Israel menahan diri dari penggusuran paksa di Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur.
Linda Thomas-Greenfield mengatakan dalam pengarahan Dewan Keamanan PBB bahwa Israel dan Palestina harus menghindari langkah-langkah sepihak yang akan memperburuk ketegangan dan merusak solusi dua negara.
"Itu termasuk pencaplokan wilayah, aktivitas permukiman, pembongkaran, dan penggusuran - seperti yang kita lihat di Sheikh Jarrah - hasutan untuk melakukan kekerasan, dan memberikan kompensasi bagi individu yang dipenjara karena tindakan terorisme," kata dia.
Baca: KPPU: Ada Sinyal Ulah Kartel di Balik Kenaikan Harga Minyak Goreng
Pernyataannya muncul setelah pasukan Israel pada Rabu menghancurkan rumah seorang Palestina yang menjadi pusat kampanye antipengusiran di Yerusalem Timur. Polisi Israel pergi ke rumah keluarga Salhiyeh sebelum fajar, menyerang sejumlah penghuninya dan menghancurkannya setelah melakukan evakuasi paksa, kata Walid Tayeh, pengacara keluarga, kepada Anadolu Agency.
Keluarga Salhiyeh mengatakan mereka telah tinggal di rumah itu sejak 1948 selepas diusir dari lingkungan Ein Karen di Yerusalem Barat.
Baca: BMKG Ungkap 3 Faktor Penyebab Kabupaten Pandeglang Terdampak Gempa Terparah
Baca: RSUD Indramayu Siapkan Ruang Isolasi untuk Antisipasi Lonjakan Omicron