Kamis 20 Jan 2022 22:29 WIB

Israel Berkepentingan Resolusi PBB Soal Penyangkalan Holocaust Diloloskan

Penyangkalan Holocaust menjadi salah satu concern Zionis Israel

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nashih Nashrullah
Monumen Holocaust di Berlin. Penyangkalan Holocaust menjadi salah satu concern Zionis Israel
Foto: Irfan Junaidi/www.republika.co.id
Monumen Holocaust di Berlin. Penyangkalan Holocaust menjadi salah satu concern Zionis Israel

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Pemerintah Israel berharap Majelis Umum PBB, dengan suara bulat, akan mengadopsi resolusi yang menolak atau mengutuk penyangkalan Holocaust atau pembantaian Yahudi pada era Perang Dunia II.

Jerman, selaku pihak yang terlibat dan memiliki andil dalam tragedi tersebut, sangat mendukung resolusi itu. 

Baca Juga

“Kami berharap resolusi ini akan diadopsi dalam konsensus. Jika kita ingin badan ini, PBB, berhasil mencegah genosida, kita harus mengingat apa yang terjadi di masa lalu dan ini adalah tujuan dari keputusan besok (Kamis),” kata Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan, Rabu (19/1/2022). 

Majelis Umum PBB dijadwalkan menggelar pemungutan suara terkait resolusi tersebut pada Kamis (20/1/2022) ini. Erdan mengungkapkan, dengan banyaknya penyintas Holocaust yang telah meninggal dan kian masifnya pengguna internet, fenomena berbahaya dari distorsi, bahkan penyangkalan Holocaust, menjadi sangat umum. 

Girdan meminta PBB dan badan-badan yang dinaunginya, terus mengembangkan serta mengimplementasikan program-program bertujuan melawan penyangkalan Holocaust. Dia berharap PBB juga bisa memobilisasi masyarakat sipil dan kalangan lainnya untuk memberikan fakta yang benar tentang Holocaust. 

Dalam rancangan resolusi disebutkan bahwa penolakan Holocaust “mengacu pada wacana dan propaganda yang menyangkal realitas sejarah serta tingkat pemusnahan orang-orang Yahudi oleh Nazi dan kaki tangan mereka selama Perang Dunia II. 

Hal itu termasuk klaim bahwa Holocaust tidak terjadi atau meragukan keberadaan kamar gas, penembakan massal, kelaparan, dan genosida yang disengaja terhadap orang-orang Yahudi. 

Sementara mendistorsi atau menyangkal Holocaust mengacu pada “upaya yang disengaja untuk memaafkan atau meminimalkan” peran kolaborator serta sekutu Nazi, “minimalisasi kotor” jumlah korban, dan “upaya menyalahkan orang-orang Yahudi karena menyebabkan genosida mereka sendiri”. 

Saat ini PBB memiliki program penjangkauan tentang Holocaust. UNESCO pun memiliki program tentang pendidikan Holocaust dan memerangi anti-Semitisme.

Pada 2005, Majelis Umum PBB menetapkan 27 Januari sebagai hari peringatan internasional untuk mengenang para korban Holocaust. Tanggal itu dipilih karena bertepatan dengan hari pembebasan kamp konsentrasi Auschwitz oleh tentara Uni Soviet.

 

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement