Jumat 21 Jan 2022 10:47 WIB

Negosiasi Penentu Menlu Rusia dan Menlu AS Dilakukan Hari Ini

Pertemuan di Jenewa akan membahas soal jaminan keamanan yang diajukan Rusia.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Esthi Maharani
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov
Foto: AP/Mikhail Voskresensky/Pool Sputnik Kremlin
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan, Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergey Lavrov akan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken di Jenewa pada Jumat (21/1/2022) waktu setempat. Pertemuan ini akan membahas soal jaminan keamanan yang diajukan Rusia.

"Ada rencana untuk membahas dua rancangan perjanjian yang diajukan oleh Rusia pada 15 Desember 2021. Kesepakatan antara Federasi Rusia dan Amerika Serikat tentang jaminan keamanan, dan kesepakatan tentang jaminan keamanan untuk Federasi Rusia dan negara-negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara," kata Zakharova seperti dikutip laman Tass, Jumat (21/1/2022).

Baca Juga

Menurutnya, Lavrov dan Blinken akan membahas langkah lanjutan berdasarkan proposal Rusia tersebut tentang jaminan keamanan. "Dalam pertemuan itu diharapkan untuk menilai hasil negosiasi 10 Januari lalu dalam format delegasi antar departemen Rusia dan AS, pertemuan Dewan Rusia-NATO di Brussel pada 12 Januari dan diskusi di Dewan Tetap OSCE yang berlangsung di Wina pada 13 Januari," tegas diplomat itu.

Dia mengatakan, hal ini juga diantisipasi untuk memutuskan kemungkinan langkah lebih lanjut yang mempertimbangkan pertama-tama, presentasi awal tanggapan tertulis oleh pihak Amerika dengan komentar artikel demi artikel pada dokumen Rusia tentang jaminan keamanan.

Pada 17 Desember, Kementerian Luar Negeri Rusia merilis rancangan perjanjian tentang jaminan keamanan antara Rusia dan AS serta rancangan perjanjian untuk memastikan keamanan Rusia dan negara-negara anggota NATO. Konsultasi mengenai masalah ini berlangsung di Jenewa pada 10 Januari, diikuti oleh pertemuan Dewan Rusia-NATO di Brussel pada 12 Januari dan sesi Dewan Tetap Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE) di Wina pada 13 Januari.

Blinken berjanji mengejar upaya diplomatik sebisa mungkin untuk meredakan ketegangan di Eropa. Krisis Ukraina masih membayangi kawasan tersebut. AS dan sekutu Baratnya bersikeras bahwa mereka akan bersatu dalam menanggapi dengan keras setiap serangan Rusia ke Ukraina.

Blinken pada Kamis (20/1) mengatakan setiap tindakan agresi baru dari Moskow terhadap tetangganya akan disambut dengan tanggapan yang cepat, keras, dan bersatu dari Gedung Putih dan mitranya.

Negosiasi AS-Rusia pekan lalu tidak menghasilkan apa-apa. Jerman memberi sinyal akan menahan proyek Nord Stream 2 bila Rusia menyerang Ukraina. Kremlin mengatakan, krisis Ukraina akan meningkat. Rusia juga masih menunggu respon tertulis AS mengenai jaminan keamanan yang mereka ajukan dan akan dibahas hari ini.

Pernyataan pesimistis menunjukkan jurang pemisah Washington dan Moskow. Sejumlah pengamat menilai pertemuan Lavrov dan Blinken sebagai "kemungkinan perhentian terakhir sebelum kereta tabrakan."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement