Jumat 21 Jan 2022 23:17 WIB

Israel Pesan Tiga Kapal Selam Terbaru dari Jerman

AL Israel saat ini mengoperasikan lima kapal selam kelas Dolphin buatan Jerman.

Rep: deutsche welle/ Red: deutsche welle
Marcus Brandt/dpa/picture alliance
Marcus Brandt/dpa/picture alliance

Perusahaan Thyssenkrupp Marine Systems di Jerman akan membangun tiga kapal selam terbaru untuk Angkatan Laut Israel seharga 3 miliar euro atau senilai 3,4 miliar dolar AS, kata Kementerian Pertahanan Israel, Kamis (20/1/2022).

Kementerian Pertahanan mengatakan, para pihak juga menandatangani perjanjian kerja sama industri strategis senilai lebih dari 850 juta euro. Kapal selam yang dipesan adalah dari seri terbaru kelas Dakar.

Angkatan Laut Israel saat ini mengoperasikan lima kapal selam kelas Dolphin buatan Jerman, dengan yang keenam sedang dibuat di Jerman. Tiga kapal selam kelas Dakar akan menggantikan tiga kapal selam Dolphin yang menua.

Desain baru dengan rancangan khusus

"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Jerman atas bantuannya dalam menggolkan perjanjian (pembelian), dan atas komitmennya terhadap keamanan Israel," kata Menteri Pertahanan Benny Gantz.

"Saya yakin, kapal-kapal selam baru akan meningkatkan kemampuan Angkatan Laut Israel dan akan berkontribusi pada keunggulan keamanan Israel di wilayah ini.”

Perjanjian pembelian itu juga mencakup pembangunan simulator untuk pelatihan di Israel dan pasokan suku cadang.

"Kelas Dakar akan memiliki desain yang benar-benar baru, yang secara khusus dirancang untuk memenuhi persyaratan operasional Angkatan Laut Israel,” kata Thyssenkrupp Marine Systems dalam rilisnya.

Mantan pejabat tinggi Israel diusut dalam kasus pembelian senjata

Pengumuman itu datang hanya beberapa hari sebelum kabinet Israel dijadwalkan membahas pembentukan panel untuk menyelidiki proses pengambilan keputusan di balik pembelian kapal selam dan kapal rudal dari Jerman senilai ratusan juta dolar di bawah peerintahan Benjamin Netanyahu.

Kejaksaan Israel tahun lalu mendakwa beberapa warga Israel, termasuk seorang pengusaha, mantan perwira angkatan laut dan mantan menteri kabinet, terlibat dalam penyuapan, pencucian uang, dan penggelapan pajak sehubungan dengan perjanjian pembelian dari 2009 hingga 2016.

Ini melibatkan beberapa pejabat tinggi militer dan rekanan mantan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Dua rekan terdekat Netanyahu dituduh melobi pejabat pertahanan Israel untuk memilih menandatangani kontrak dengan ThyssenKrupp.

Perusahaan Thyssenkrupp mengatakan, penyelidikan internal tidak menemukan bukti-bukti adanya korupsi dalam penanganan penjualan. Sejauh ini, pemerintah Israel juga tidak mengambil tindakan terhadap terhadap perusahaan.

hp/vlz (dpa, rtr, afp)

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan deutsche welle. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab deutsche welle.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement