REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Tahun ajaran dimulai hanya dalam waktu seminggu untuk dua negara bagian terbesar Australia, New South Wales (NSW) dan Victoria. Pemerintah meminta anak-anak yang akan menghadiri kelas sudah menerima suntikan vaksin.
Seorang pejabat kesehatan NSW mendesak orang tua untuk memvaksinasi anak-anak sebelum kembali ke sekolah. Anjuran pemesanan vaksinasi untuk anak berusia 5 hingga 11 tahun hanya tersedia di Australia selama dua minggu. Artinya sebagian besar anak tidak akan mendapatkan dua dosis sebelum kelas dimulai.
"Tidak diragukan lagi akan ada tantangan saat kami membuka sekolah," kata Perdana Menteri NSW Dominic Perrottet pada Sabtu (22/1/2022).
NSW melaporkan 30 kematian pasien dengan Covid-19, sementara negara bagian Victoria menghadapi 20 kematian. Sedangkan Queensland melaporkan 10 kematian. Queensland mencatat 15.050 kasus baru dan jumlah ini dua minggu di belakang NSW yang diyakini telah mencapai puncak wabah Omicron dan mencatat 20.148 kasus baru pada Sabtu.
Pejabat kesehatan Queensland mengatakan data tersebut menegaskan keputusan untuk menunda dimulainya sekolah di negara bagian utara selama dua minggu demi menghindari puncak kasus Covid-19. Kebijakan itu berbeda dengan NSW yang tetap akan membuka kelas.
Sehari sebelumnya, negara bagian pertambangan Australia Barat yang luas membatalkan rencana untuk membuka kembali perbatasannya pada 5 Februari. Keputusan ini diambil dengan alasan risiko kesehatan dari lonjakan Covid-19 di negara bagian timur. Semua negara bagian dan teritori, kecuali Australia Barat, telah membuka kembali perbatasan internal di bawah kebijakan hidup dengan Covid-19.