REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Kementerian Perdagangan China (Mofcom) melancarkan protes keras kepada Amerika Serikat terkait sanksi terhadap tiga perusahaan. China juga akan mengambil tindakan balasan untuk melindungi hak dan kepentingan sah perusahaan China, demikian pernyataan Mofcom di Beijing, Sabtu (22/1/2022)
Kementerian Luar Negeri AS pada Jumat (22/1/2022) mengumumkan sanksi terhadap China Aerospace Science and Technology Corporation, China Aerospace Science and Industry Corporation, dan Poly Technology Incorporated.
"Tanpa dasar faktual, AS telah menekan dan memberikan sanksi kepada perusahaan-perusahaan China, sangat merugikan kepentingan perusahaan kedua negara, mengganggu tatanan ekonomi dan perdagangan internasional, mengancam keamanan dan kelangsungan industri dan rantai pasokan global," kata Mofcom di laman resminya.
Baca: Pemprov Jabar dan Jatim Kerja Sama Soal Pangan Hingga Baterai Mobil Listrik
Baca: Cakupan vaksinasi Covid-19 di Kota Kendari Capai 91,47 Persen
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian menuding AS telah bersikap mendua. Pemerintah China, kata dia, secara konsisten menentang proliferasi senjata pemusnah massal (WMD). "China mendesak AS segera memperbaiki kesalahannya, mencabut sanksi, dan berhenti menekan perusahaan China," ujarnya.
Baca: Pasien Omicron Meninggal, Dinkes DKI: Jangan Anggap Enteng