Ahad 23 Jan 2022 15:35 WIB

Air Minum di Tonga Mulai Didistribusikan

Tim darurat nasional telah mendistribusikan 60 ribu liter air kepada penduduk Tonga.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Friska Yolandha
Letusan gunung berapi bawah laut yang kuat di Tonga pada hari Jumat 14 Januari 2022. Letusan terakhir gunung berapi Hunga Tonga-Hunga Haapai terjadi hanya beberapa jam setelah peringatan tsunami pada hari Jumat dicabut.
Foto:

Pencegahan Covid di Tonga

Pemerintah Tonga telah menerapkan kebijakan ketat Covid-19 yang berarti orang, termasuk pekerja bantuan, tidak dapat memasuki negara itu kecuali mereka telah menjalani masa isolasi tiga minggu. Pengiriman bantuan dilakukan tanpa kontak.

Bantuan dikarantina selama 72 jam setelah tiba di bandara sebelum didistribusikan oleh otoritas Tonga. Satu pesawat Australia kembali ke Brisbane di tengah penerbangan pada Kamis setelah diberitahu tentang kasus Covid-19 di antara para kru.

Pengiriman bantuan yang diharapkan dari Cina juga akan dilakukan tanpa kontak untuk mencegah penyebaran Covid. Taumoefolau mengatakan Tonga telah melakukan pekerjaan yang baik dalam menghindari wabah pandemi.

Pemerintahnya mencatat hanya satu kasus sejauh ini, dan kebijakan perbatasan tidak akan menghalangi bantuan menjangkau masyarakat. "Dapat dilakukan untuk mendapatkan bantuan tanpa mengorbankan upaya pencegahan Covid," katanya.

Menteri pembangunan internasional dan Pasifik Australia, Zed Seselja mengatakan, sebuah kapal angkatan laut Australia, HMAS Adelaide, diperkirakan tiba di Tonga pada Rabu pekan depan dengan membawa lebih banyak air dan rumah sakit lapangan dengan 40 tempat tidur. "Pemerintah Tonga melakukan pekerjaan luar biasa di lapangan," katanya.

Australia dan Selandia Baru sedang mengoordinasikan upaya bantuan internasional dengan dukungan dari Inggris, Prancis, Amerika Serikat, Fiji, dan Papua Nugini. Pemerintah Tonga telah meminta dukungan untuk dipercepat sehingga bandara kecil itu tidak kewalahan.

Spesialis koordinasi PBB di Tonga, Sione Hufanga mengatakan, PBB membantu pemerintah dalam pekerjaan bantuan karena lebih banyak orang tiba di tempat penampungan dan mencari makanan dan persediaan lainnya. "Hampir semua tanaman di negara itu terkena dampak parah. Petani kehilangan rumah dan mata pencaharian mereka," katanya kepada Reuters melalui telepon dari ibu kota Tonga, Nuku'alofa. "Negara ini akan sangat bergantung pada bantuan makanan untuk beberapa waktu."

Sektor pertanian menyumbang hampir 14 persen dari PDB Tonga pada 2015/16 dan mewakili lebih dari 65 persen ekspor. Pemerintah Tonga mengatakan sangat berterima kasih kepada masyarakat internasional atas bantuannya, yang termasuk dana 8 juta dolar AS dari Bank Dunia dan 10 juta dolar AS dari Bank Pembangunan Asia.

Sementara itu Reliance, sebuah kapal perbaikan yang menyambung kembali kabel bawah laut yang menghubungkan Tonga ke jaringan telekomunikasi internasional, meninggalkan tambatan Port Moresby dan diharapkan berada di Tonga pada 30 Januari. Kapal itu diperkirakan akan tiba dalam beberapa hari ke depan untuk memperbaiki kabel serat optik.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement