Ahad 23 Jan 2022 17:51 WIB

Bentuk Lain Teror Zionis Israel Terhadap Warga Palestina

Zionis Israel berusaha untuk menteror warga Palestina dengan kekuatan mereka

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Nashih Nashrullah
Tentara Israel (ilustrasi) Zionis Israel berusaha untuk menteror warga Palestina dengan kekuatan mereka
Foto: EPA-EFE/ALAA BADARNEH
Tentara Israel (ilustrasi) Zionis Israel berusaha untuk menteror warga Palestina dengan kekuatan mereka

REPUBLIKA.CO.ID,GAZA— Suatu pagi, saat matahari baru terbit, sekitar 30 tentara Israel menyerbu rumah sebuah keluarga.

Mereka mendobrak pintu rumah di pagi buta, bukan untuk menangkap pria Palestina yang kekar lagi tinggi, atau tokoh berpengaruh. Puluhan tentara itu hendak menangkap Ammar, bocah Palestina berusia 12 tahun.  

Baca Juga

Ammar dituduh menghadiri protes menentang pembukaan lahan di wilayah Naqab.  Tapi ibunya mengatakan keluarganya masih belum yakin mengapa mereka membawanya, karena bocah itu ada di rumah pada saat aksi protes. 

“Kami tidak tahu persis mengapa mereka menangkapnya. Pada pukul 5:30 pagi, 30 tentara Israel memukul pintu dengan kaki mereka.  Kami panik dan mereka memintanya saat dia sedang tidur,” kenang ibu Ammar dilansir dari Aljazirah, Jumat (21/1). 

“Dia berusia 12 tahun, dia tidak bisa pergi ke sekolah karena dia berada di bawah tahanan rumah.  Pihak berwenang Israel melarang dia pergi ke sekolah selama 10 hari mulai kemarin.  Saya terkejut ketika mereka memberi tahu kami tentang ini.  Saya berteriak kepada mereka: 'Apa yang bisa dilakukan anak berusia 12 tahun padamu?' Saya sangat takut mereka akan memukul atau menyiksanya di penjara, dia sangat ketakutan dan menangis,” tambahnya.  

Ammar ditahan tapi akhirnya dipulangkan. Dia belum berbicara sepatah kata pun sejak dia kembali, dan keluarganya khawatir tentang apa yang terjadi padanya dalam tahanan. 

Seperti diketahui, selama berhari-hari, protes di gurun Naqab telah berkobar ketika Badui Palestina berjuang untuk keberadaan mereka dan menolak proyek penghutanan agresif yang diawasi oleh Dana Nasional Yahudi (JNF). Lembaga itu telah menanam pohon pinus non-asli di tanah Palestina selama beberapa dekade, dengan tujuan akhir untuk memperluas program pemukiman Israel. 

Proyek khusus ini bernilai Rp 687 miliar dan mendapat dukungan penuh dari pemerintah Israel. Organisasi tersebut memiliki rencana untuk meruntuhkan Beer al-Sabe (Be'er Sheva) di gurun Naqab, khususnya sebuah desa bernama Sa'wa. 

Marwan Abu Frieh, peneliti lapangan dan koordinator kantor Naqab (Negev) untuk Adalah, pusat hukum untuk hak-hak Arab di Israel, polisi Israel telah memulai kampanye penangkapan dan menahan sekitar 150 orang, dengan 40 persen dari mereka secara hukum adalah anak di bawah umur.  Abu Frieh mengatakan sedikitnya 16 orang masih ditahan.

Baca juga: Mualaf Syavina, Ajakan Murtad Saat Berislam dan Ekonomi Jatuh 

 

Tidak ada rasa takut

Zionis Israel tidak mengakui hak orang Badui Palestina atas tanah itu, meskipun fakta bahwa mereka memegang akta sebelum pembentukan negara Israel, dan kehadiran mereka di tanah telah dicatat selama ribuan tahun 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement