Senin 24 Jan 2022 09:55 WIB

Apa Kabar Tonga Seusai Erupsi dan Tsunami?

Sejumlah bantuan dari beberapa negara telah tiba di Tonga.

Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha mengatakan ada enam WNI di Tonga yang telah menjalin kontak dengan perwakilan RI di Wellington dan berada dalam keadaan selamat. Tiga dari mereka bekerja sebagai anak buah kapal (ABK), satu orang adalah penghubung KBRI Wellington, sedangkan dua lainnya belum dipastikan profesinya.

KBRI Wellington telah menyampaikan imbauan kewaspadaan kepada seluruh WNI yang berada di wilayah akreditasinya. Pihaknya juga terus melakukan koordinasi dan komunikasi dengan berbagai pihak di Selandia Baru dan Tonga untuk mengetahui kondisi para WNI di Tonga.

Juru bicara PBB Stephane Dujarric mengatakan bahwa Tonga telah meminta bantuan darurat dan PBB terus berkomunikasi erat dengan pihak berwenang di Tonga. Dilansir dari Xinhua, Dana Anak-anak PBB (UNICEF) juga mengirimkan bantuan peralatan mencuci, peralatan rekreasi, jeriken, ember, dan barang kebutuhan lain ke Tonga pada Jumat.

photo
Anggota Japans Air Self-Defense Force memuat kotak-kotak air ke dalam pesawat di pangkalan udara Komaki, Jepang, Kamis (20/1/2022). Bantuan tersebut siap lepas landas menuju Tonga. - (Kyodo News via AP)

Australia dan Selandia Baru juga telah mengirimkan pesawat pemantau untuk menilai kerusakan dan melihat situasi di pulau-pulau terluar Tonga, yang jalur komunikasinya mati total. Penerbangan pertama dari Australia dan Selandia Baru mendarat di Tonga pada Kamis (20/1/2022) dengan pasokan air yang sangat dibutuhkan untuk sanitasi dan kebersihan serta tempat berlindung, peralatan komunikasi, dan generator listrik.

Menteri Luar Negeri Australia Marise Payne mengatakan sumbangan uang tunai 1 juta dolar AS (sekitar Rp13,34 miliar) dari Australia untuk Tonga perlu diikuti dengan dukungan yang lebih substansial untuk pemulihan di negara tersebut. Ia menambahkan bahwa Selandia Baru dan Fiji juga bekerja sama dengan Tonga untuk menangani situasi pascabencana.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Selandia Baru Nanaia Mahuta mengatakan angkatan udaranya juga telah mengirim pesawat C-130 Hercules dari Auckland. Menurutnya, pengiriman bantuan akan dilakukan tanpa kontak fisik.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement