REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Menteri Kesehatan Saudi menyatakan dosis booster vaksin Covid-19 mencegah penyakit parah dan mengurangi kemungkinan infeksi. Adanya suntikan booster menggandakan tingkat antibodi yang ada di dalam tubuh dengan jumlah yang lebih besar dibandingkan dengan kondisi mendapatkan dosis kedua.
Tak hanya itu, ia juga menyatakan semua orang yang telah dinyatakan sembuh dari infeksi harus menerima dosis booster, mengingat pentingnya suntikan ini untuk kesehatan dan keselamatan mereka.
Dilansir di Saudi Gazette, Senin (24/1/2022), kementerian mengungkapkan masih belum diketahui apakah semua orang yang pulih dari infeksi virus ini akan memiliki respons kekebalan protektif terhadap infeksi lagi atau tidak.
Sampai saat ini, penelitian masih berlangsung tentang periode pencegahan sebenarnya terhadap virus, di antara mereka yang pulih dari penyakit tersebut.
Dalam sebuah pernyataan, kementerian menekankan perlunya mengikuti instruksi pencegahan secara ketat dalam semua keadaan. Para ahli medis merekomendasikan mereka yang pulih dari infeksi Covid-19 harus menerima dosis vaksin yang tepat, setidaknya 10 hari setelah infeksi.
Menurut kementerian, kekebalan yang diperoleh karena infeksi virus mungkin tidak tahan terhadap varian yang bermutasi. Namun, infeksi mutan tidak memiliki efek yang sama di antara mereka yang menerima dosis vaksin dan dosis booster.