REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Wakil Pemimpin Partai Buruh Angela Rayner menyambut baik penyelidikan pelanggaran karantina wilayah (lockdown) Covid-19 oleh staf Perdana Menteri Inggris Boris Johnson di Downing Street. Dia mengatakan seluruh oposisi menyerukan agar Johnson mengundurkan diri.
"Boris Johnson adalah gangguan nasional. Anggota parlemen Konservatif (anggota parlemen) harus berhenti menopangnya dan dia akhirnya harus melakukan hal yang layak dan mengundurkan diri," ujar Rayner.
Kepolisian Inggris pada Selasa (25/1/2022) membuka penyelidikan terhadap kemungkinan pelanggaran lockdown Covid-19 di kediaman Johnson di Downing Street. Penyelidikan dibuka setelah polisi menerima bukti dari penyelidikan internal pemerintah.
"Saya dapat memastikan bahwa Met (Polisi Metropolitan) sekarang sedang menyelidiki sejumlah peristiwa yang terjadi di Downing Street dan Whitehall dalam dua tahun terakhir sehubungan dengan potensi pelanggaran peraturan Covid-19," ujar Kepala Polisi Metropolitan, Cressida Dick.
Menurut dia, polisi biasanya tidak menyelidiki setiap dugaan pelanggaran lockdown. Akan tetapi kali ini polisi memiliki alasan untuk melakukan penyelidikan setelah menerima beberapa temuan dari penyelidikan internal pemerintah.
Dick mengatakan polisi telah melihat beberapa faktor ketika memutuskan apakah akan menyelidiki laporan pelanggaran lockdown. Termasuk ada bukti bahwa mereka yang terlibat seharusnya tahu apa yang mereka lakukan adalah pelanggaran.
Pada Senin (24/1/2022) ITV melaporkan Johnson telah menghadiri pesta kejutan di hari ulang tahunnya pada 2020. Acara tersebut dihadiri oleh 30 orang di Ruang Kabinet Downing Street.
Menurut ITV, Johnson menghadiri pesta ulang tahun di Downing Street pada 19 Juni 2020 di tengah kebijakan larangan pertemuan sosial di dalam ruangan. Ketika itu, Johnson meniup lilin di atas sebuah kue ulang tahun. Sementara pasangannya Carrie memimpin staf menyanyikan lagu "Selamat Ulang Tahun". Johnson berada di pesta tersebut kurang dari 10 menit.