REPUBLIKA.CO.ID, COPENHAGEN -- Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen diperkirakan akan mengumumkan penghapusan semua pembatasan Covid-19 pada akhir bulan ini. Denmark telah melonggarkan pembatasan Covid-19 dua pekan lalu setelah diberlakukan lockdown selama sebulan.
Pelonggaran itu termasuk memungkinkan bioskop dan tempat-tempat musik dibuka kembali. Namun demikian, beberapa aturan tetap ada, termasuk jam buka yang terbatas untuk restoran dan masker wajah yang wajib.
Harian Jyllands-Posten melaporkan pada Selasa (25/1/2022) mengutip beberapa sumber, bahwa perubahan tersebut didasarkan panel ahli yang juga merekomendasikan penghapusan klasifikasi Covid-19 sebagai penyakit yang merupakan ancaman kritis bagi masyarakat, yang telah memungkinkan adanya pembatasan saat ini.
Dilansir di Al Arabiya, Rabu (26/1/2022), surat kabar itu mengatakan Frederiksen akan memberikan jumpa pers pada Rabu (26/1/2022) malam untuk membuat pengumuman tersebut. Akan tetapi, kantornya enggan mengomentari laporan tersebut.
Negara Nordik ini mencatat 40.348 kasus baru pada Senin (24/1/2022), turun dari puncaknya dari 47.831 kasus pada Jumat lalu. Sementara itu, jumlah rawat inap terkait virus corona naik menjadi 894, tertinggi dalam setahun.
Namun demikian, otoritas kesehatan Denmark mengatakan diperkirakan antara 30-40 persen dari mereka yang saat ini di rumah sakit dengan tes virus corona positif ada di sana karena alasan lain selain Covid-19. Sejak puncaknya dari 82 pada 6 Januari 2022, jumlah pasien Covid-19 dalam perawatan intensif terus menurun menjadi 43 pada Senin lalu.