Kamis 27 Jan 2022 11:41 WIB

Ramai-Ramai Ekspatriat Tinggalkan Singapura Akibat Pandemi

Singapura ialah salah satu tempat teraman di dunia dengan kualitas hidup yang tinggi.

Rep: Dwina agustin/ Red: Friska Yolandha
Singapura yang menghindari risiko dengan menyeimbangkan pendekatannya untuk hidup dengan Covid-19.
Foto:

Keputusan meninggalkan Singapura pun diambil oleh warga Filipina Nessa Santos, yang bekerja di negara itu selama satu dekade. Pandemi adalah dorongan yang  dia dan suaminya yang merupakan warga Inggris untuk pindah ke perkotaan kecil ke pedesaan Inggris bersama anak-anak mereka.

"Meskipun pekerjaan kami bagus, itu juga sangat menegangkan dan sangat menuntut. Kami tidak menginginkan gaya hidup seperti itu lagi," kata Santos.

Sedangkan Chris Anderson yang pindah ke Singapura pada 2019 dari Hong Kong, telah kembali ke Amerika Serikat untuk bergabung dengan perusahaan rintisan teknologi. Dia terganggu oleh aturan tahun lalu yang membatasi orang asing untuk kembali ke negara-kota asal.

"Anda meninggalkan negara ini, Anda bukan prioritas untuk kembali, itu selalu ada di benak Anda," kata Anderson.

Kementerian Tenaga Kerja Singapura menyatakan, penurunan bersih tenaga kerja non-residen melambat pada 2021, dengan kenaikan bersih kecil pada November. Kecuali keadaan yang tidak terduga, pemerintah  mengharapkan untuk mempertahankan arah pelonggaran yang dikalibrasi dalam pembatasan perbatasan.

"Pemerintah bekerja keras untuk memastikan bahwa bisnis dan individu terus memilih Singapura karena keterbukaan, supremasi hukum, dan konsistensi dalam kebijakan kami," kata Kementerian Tenaga Kerja Singapura. 

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement