Sabtu 29 Jan 2022 11:44 WIB

Dijuluki 'Omicron's Sister', Sub Varian BA.2 Bisa Dominasi Kasus di Inggris dalam Sebulan

Kasus Covid-19 akibat BA.2 meningkat empat kali lipat dalam tujuh hari.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Reiny Dwinanda
Ilustrasi varian omicron dari virus penyebab Covid-19. Varian BA.2 yang dijuluki omicrons sister telah menyebar ke setidaknya 40 negara sejak muncul pada November 2021 lalu, sebagian besar ada di Denmark, India, dan Swedia.
Foto:

Akankah lebih parah?

Serangkaian penelitian menunjukkan bahwa infeksi SARS-CoV-2 varian omicron lebih ringan daripada strain lain pada orang yang telah divaksinasi. Suntikan vaksin diperkirakan juga akan bekerja melawan BA.2.

Pejabat kesehatan di Denmark, negara yang paling banyak melihat kasus BA.2 sejauh ini, mengatakan bahwa vaksin Covid dianggap masih sama efektifnya. Francois Balloux selaku profesor Biologi Sistem Komputasi dan Direktur UCL Genetics Institute, UCL, mengatakan bahwa kedua strain itu terpisah sekitar 20 mutasi.

Dengan demikian, siapa pun yang telah mengalami infeksi varian omicron yang ganas kemungkinan akan memiliki kekebalan yang kuat terhadap "omicron's sister". Menurut data studi gejala virus corona tersebut, saat ini ada 159.486 kasus baru gejala harian Covid-19, meningkat dari 10 persen pada pekan lalu.

Prof Spector memperingatkan, kasus akan tetap tinggi hingga musim semi. Infeksi harian baru saat ini berkisar sekitar 100 ribu di Inggris.

Prof Spector menyebut bahwa kebangkitan kembali kasus Covid-19 dalam jumlah besar akibat pencabutan pembatasan terjadi lebih cepat dari yang diperkirakan banyak orang. Akan tetapi, hal itu menurutnya tidak mengherankan.

Pasalnya, selama pandemi mereka telah menyaksikan peningkatan pesat kasus anak positif Covid-19 tiap akhir dari masa libur sekolah. Kasus pada anak-anak itu kemudian menyebar ke orang tua dan staf sekolah.

"Namun, kabar baiknya adalah sebagian besar infeksi pada orang yang divaksinasi bersifat ringan, dengan gejala yang berlangsung rata-rata untuk waktu yang lebih singkat secara keseluruhan daripada infeksi delta, dan dengan kasus yang tidak terlalu parah," ujar Prof Spector.

Menurut Prof Spector, virus penyebab Covid-19 dan varian barunya akan terus berdampak pada kehidupan sehari-hari untuk beberapa waktu. Karena itu, ia menegaskan bahwa masyarakat bertanggung jawab dengan kebebasan barunya dan mereka harus berupaya membantu menekan jumlah kasus dan mencegah virus tersebut menjangkau kelompok yang lebih rentan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement