Sabtu 05 Feb 2022 17:18 WIB

Suaka Kupu-Kupu AS Tutup Seusai Dituduh Jalankan Jaringan Perdagangan Seks

Pendukung Trump promosikan klaim palsu soal suaka kupu-kupu di Texas

Rep: Dwina Agustin/ Red: Christiyaningsih
Suaka kupu-kupu Texas di perbatasan Meksiko telah ditutup untuk umum tanpa batas waktu. Ilustrasi.
Foto: AP Photo/Nic Coury
Suaka kupu-kupu Texas di perbatasan Meksiko telah ditutup untuk umum tanpa batas waktu. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, AUSTIN -- Suaka kupu-kupu Texas di perbatasan Meksiko telah ditutup untuk umum tanpa batas waktu. Keputusan ini diambil menyusul meningkatnya ancaman dari para pendukung mantan presiden Donald Trump yang mempromosikan klaim palsu bahwa suaka itu adalah bagian dari jaringan perdagangan seks.

Pusat Kupu-Kupu Nasional di Mission, Texas mengumumkan penutupan mengutip kekhawatiran akan keselamatan staf dan pengunjung. "Gangguan yang disebabkan oleh serangan palsu dan fitnah yang diarahkan oleh operasi politik," ujar tempat tersebut.

Baca Juga

"Kami menantikan pembukaan kembali, segera, ketika pihak berwenang dan profesional yang membantu kami menavigasi situasi ini memberi kami lampu hijau," kata presiden dan pendiri Asosiasi Kupu-Kupu Amerika Utara, Jeffrey Glassberg.

Penutupan tanpa batas waktu itu menyusul penutupan tiga hari pada akhir pekan lalu yang bertepatan dengan pertemuan di McAllen yang lokasinya bertetangga. Acara itu berlangsung dengan para pendukung keamanan perbatasan yang menarik para pendukung Trump termasuk mantan penasihat Keamanan Nasional Michael Flynn, yang diampuni oleh Trump di hari-hari terakhirnya menjabat.

Pusat kupu-kupu menjadikan dirinya musuh pendukung Trump dengan mengajukan gugatan pada 2017 terhadap rencananya untuk membangun tembok perbatasan yang akan melanggar propertinya. Tempat ini menyatakan tembok itu akan membahayakan satwa liar dan memotong dua pertiga dari 40 hektare cagar alam.

Direktur Eksekutif Marianna Trevino-Wright mengatakan teori konspirasi telah turun ke pusat dalam beberapa hari terakhir. Terdapat dua perempuan yang menuntut akses ke daerah terlarang dari cagar alam sehingga mereka bisa melihat tindakan ilegal dari penyeberang di atas rakit.

Trevino-Wright menyediakan audio dari pertemuan dengan seorang perempuan menuduh pusat kupu-kupu menyetujui anak-anak diperkosa. Sedangkan perempuan lainnya mengaku memiliki hubungan dengan Dinas Rahasia AS. Sedangkan pihak lain telah menargetkan pusat tersebut lewat serangan media sosial termasuk meme yang menuduh pusat itu membangun dermaga di tepi utara Rio Grande guna membantu penyelundup.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement