Kamis 10 Feb 2022 03:50 WIB

Kematian Penyu Makan Plastik Bongkar Masalah Sampah di UEA

Penyebab kematian penyu sisik yaitu balon dan busa plastik

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
Penyu Sisik
Foto:

Konservasionis di UEA, termasuk tim Yaghmour dan lainnya di Otoritas Kawasan Lindung dan Lingkungan Sharjah, berusaha melindungi penyu di negara itudari ancaman. Petugas masyarakat menanggapi laporan terus-menerus tentang penyu dalam kesulitan, menyelamatkan reptil yang sakit untuk rehabilitasi.

“Jika kita kehilangan penyu ini, ekosistem akan mati,” kata manajer operasional Al-Qurum Mangrove Center,  Abdulkarim Vettan.

Para pemerhati lingkungan menghadapi tugas berat di federasi kaya minyak yang merupakan salah satu penghasil emisi karbon dioksida dan penghasil sampah per kapita tertinggi di dunia. Selama beberapa dekade terakhir, penggunaan dan limbah plastik melonjak.

Desalinasi intensif karbon telah mendorong sebagian besar pertumbuhan. Pembangunan pulau-pulau buatan kolosal Dubai satu dekade lalu mengeruk sedimen yang menghancurkan terumbu alami dan situs penyu bertelur di sepanjang pantai.

"Semuanya mengarah pada degradasi besar dan tekanan pada ekosistem laut Teluk Persia. Perkembangan daerah perkotaan yang bergantung pada mobil sangat cepat, tanpa pertimbangan lingkungan sama sekali," kata ahli ekologi politik Timur Tengah di Leiden University di Belanda, Christian Henderson

UEA berjanji musim gugur yang lalu untuk memiliki emisi karbon nol bersih pada 2050. Tujuannya tetap sulit untuk diukur dan telah menemui skeptisisme. Awal pekan ini, Dubai mengumumkan akan mulai membebankan biaya 25-fil untuk kantong plastik, dengan tujuan melarang sepenuhnya dalam dua tahun karena masalah lingkungan.

"Citra intervensi lingkungan sedikit demi sedikit penting secara politik, budaya, dan sosial bagi UEA. Namun, jenis intervensi yang membutuhkan keberlanjutan sejati tidak ada di atas meja karena pengorbanan yang akan terlibat," ujar Henderson.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement