Kamis 10 Feb 2022 14:45 WIB

Warga Korsel yang Bergejala Ringan Diminta Lakukan Perawatan Sendiri

Korsel hanya akan memberikan perawatan pada pasian usia 60 tahun ke atas.

Warga mengantre untuk dites Covid-19 di Seoul, Korea Selatan, Kamis (10/2/2022).
Foto: AP Photo/Ahn Young-joon
Warga mengantre untuk dites Covid-19 di Seoul, Korea Selatan, Kamis (10/2/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Pemerintah Korea Selatan (Korsel) pada Kamis (10/2/2022) mengatakan pasien Covid-19 bergejala ringan harus merawat diri mereka sendiri atau self treatment. Ini dilakukan untuk meringankan beban petugas medis yang fokus merawat pasien bergejala berat. 

Hal ini diputuskan mengingat terjadi lonjakan kasus Covid-19 di negara tersebut. Meski dinilai berhasil memitigasi kasus Covid-19, Korea Selatan, seperti kebanyakan negara lain, nampaknya sedikit kewalahan dengan varian omicron. Pemerintah mengalihkan strateginya dari pengujian dan penelusuran ke pemantauan sendiri, diagnosis, dan perawatan di rumah.

Baca Juga

Mulai Kamis, pihak berwenang hanya akan memberikan perawatan kepada pasien usia 60 tahun atau yang lebih tua. Sementara, yang lain memantau diri mereka sendiri dan mencari bantuan medis dari klinik yang ditunjuk jika kondisinya memburuk.

Perlengkapan medis yang sebelumnya tersedia bagi pasien yang isolasi di rumah, kini hanya didistribusikan kepada kelompok prioritas. Perlengkapan medis seperti saturasi oksigen, termometer, dan obat demam itu harus dibeli dengan biaya sendiri bagi pasien bergejala ringan.

Pejabat berwenang memperkirakan sekitar 13,5 persen kasus baru akan diklasifikasikan sebagai kelompok berisiko tinggi. Pemerintah juga telah menghapus pelacakan kontak dan kewajiban isolasi mandiri.

"Skema sebelumnya tidak lagi realistis mengingat sumber daya kami yang terbatas, serta membutuhkan biaya sosial dan ekonomi yang lebih besar dibandingkan kebutuhan medis kami," ujar juru bicara kementerian kesehatan Son Young-rae, Rabu (9/2/2022).

Jumlah kasus harian di Korsel mencapai 54.122 pada Rabu. Ini menjadikan total infeksi di negara tersebut mencapai 1.185.361.

Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) mencatat tambahan kematian baru sebanyak 20 orang. Sehingga, total kematian mencapai 6.943.

Jumlah kasus harian telah meningkat dua kali lipat dalam waktu kurang dari seminggu. KDCA memperkirakan jumlah kasus dapat mencapai 170 ribu kasus pada akhir bulan dengan 1 juta orang dalam perawatan di rumah.

Sementara itu, KDCA mengatakan 551 ribu dosis vaksin Novavax Inc telah diproduksi secara lokal oleh pengembang vaksin Korsel. Vaksin ini akan diberikan kepada orang yang tidak divaksinasi, terutama kepada kelompok berisiko tinggi. Sebanyak 1 juta dosis diharapkan akan dikirimkan pekan ini.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement