REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Pasukan koalisi yang dipimpin Arab Saudi di Yaman mengatakan ada empat warga sipil yang terluka saat terjadinya serangan dari pesawat tak berawak (drone) di dekat Bandara Internasional Abha. Serangan drone itu berhasil dicegat.
"Pertahanan udara Arab Saudi mencegat dan menghancurkan sebuah drone yang ditembakkan ke Bandara Internasional Abha," ujar pasukan koalisi Arab Saud sebuah pernyataan yang dikutip oleh kantor berita resmi Saudi SPA, dilansir Yeni Safak, Kamis (10/2).
Pernyataan tersebut menambahkan bahwa pecahan peluru yang dihasilkan dari intersepsi drone jatuh di dekat bandara menyebabkan empat luka ringan di antara penumpang dan pekerja.Menurut pernyataan itu, koalisi akan menerapkan prosedur operasional dalam menanggapi ancaman terhadap bandara sipil.
Namun, tidak disebutkan siapakah yang berada di balik serangan itu apakah Houthi, kelompok pemberontak di Yaman atau lainnya. Sebelumnya, pernyataan mengatakan tentang serangan pesawat tak berawak yang dilakukan kmlompok itu.
Tidak ada komentar dari Houthi atas pernyataan tersebut. Selama ini, kelompok itu secara teratur mengumumkan serangan roket dan pesawat tak berawak di wilayah Arab Saudi, dengan mengatakan itu adalah balasa terhadap serangan koalisi pimpinan Saudi di Yaman.
Koalisi pimpinan Arab Saudi telah memerangi Houthi sejak 2015, satu tahun setelah pemberontak menguasai sebagian besar Yaman, termasuk Ibu Kota Sanaa. Perang saudara selama tujuh tahun telah menciptakan salah satu krisis kemanusiaan terburuk akibat ulah manusia, dengan hampir 80 persen negara, atau sekitar 30 juta orang, membutuhkan bantuan dan perlindungan kemanusiaan di negara Timur Tengah itu.