REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg pada Kamis (10/2/2022) menegaskan kembali "dukungan politik dan praktis" terhadap Ukraina di tengah ketegangan dengan Rusia.
Stoltenberg dan Presiden Ukraina Volodymir Zelensky membahas pembangunan militer Rusia di dalam dan sekitar Ukraina melalui panggilan telepon, kata kepala NATO dalam pesan media sosial.
“NATO akan melanjutkan dukungan politik dan praktis untuk mitra kami yang sangat berharga,” kata dia.
Dia juga mengulangi seruannya kepada Rusia untuk mengurangi ketegangan dan terlibat dalam dialog untuk menemukan solusi damai.
Pada Jumat, Stoltenberg akan melakukan perjalanan ke Rumania untuk mengadakan pembicaraan dengan Presiden negara itu Klaus Iohannis dan mengunjungi pangkalan militer tempat pasukan NATO dikerahkan.
Pada konferensi pers sebelumnya pada Kamis, Stoltenberg mengkonfirmasi bahwa NATO mempertimbangkan untuk memperkuat posisinya di bagian timur aliansi dengan mengerahkan kelompok-kelompok pertempuran di Rumania dan wilayah Laut Hitam, serupa dengan yang ada di Polandia dan wilayah Baltik.
Dia juga memperingatkan bahwa keamanan Eropa menghadapi "momen berbahaya" karena "jumlah pasukan Rusia meningkat."
“Waktu peringatan untuk kemungkinan serangan akan turun”, tutur dia.
Dia menjelaskan bahwa selain 100.000 tentara yang dikumpulkan dengan kemampuan yang memungkinkan di sekitar Ukraina, Rusia sudah mengerahkan pasukan terbesar di Belarus sejak akhir Perang Dingin.
Amerika Serikat (AS), dengan sekutu Eropanya, menuduh Rusia menyiapkan panggung untuk invasi ke Ukraina setelah memusatkan lebih dari 100.000 tentara dan artileri serta tank signifikan di perbatasan. Selain itu, setidaknya 30.000 tentara Rusia saat ini berpartisipasi dalam latihan militer bersama di Belarus. Moskow membantah mempersiapkan serangan militer dan mengatakan pasukannya berada di perbatasan Ukraina dan Belarusia untuk melakukan latihan rutin.
Baca juga:
Indonesia Tingkatkan Kolaborasi dengan Bank Dunia Dorong Pemulihan Ekonomi
Ini Daftar 229 Token Kripto yang Sah Diperdagangkan di Indonesia
YouTube Tawarkan Ide Verifikasi NFT