REPUBLIKA.CO.ID, BOGOTA – Sebanyak delapan warga sipil tewas dalam ledakan ranjau di perbatasan Venezuela dengan Kolombia selama sepekan belakangan. Hal ini dikonfirmasi Menteri Pertahanan Venezuela Vladimir Padrino Lopez pada Jumat (11/2/2022) waktu setempat.
"Ranjau anti-personel yang diledakkan di negara bagian Apure di perbatasan Kolombia diletakkan teroris yang mengendarai sepeda motor," kata Lopez seperti dikutip laman Anadolu Agency, Sabtu (12/2/2022).
Dia mengatakan, bahwa sembilan pria bersenjata telah tewas dan 56 tersangka telah ditangkap tahun ini sejak pasukan keamanan Venezuela meluncurkan Operasi Bolivar Shield 2022. Operasi itu digalakkan terhadap kelompok-kelompok bersenjata di kota-kota perbatasan bulan lalu.
Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengatakan operasi itu bertujuan untuk melindungi perbatasan dari pengabaian seluruh perbatasan Kolombia yang menyebabkan kelompok-kelompok bersenjata datang ke negara.
Dia juga mengatakan, bahwa Venezuela akan terus tidak menoleransi kelompok-kelompok kriminal yang mengganggu stabilitas dan secara ilegal menduduki wilayah Venezuela untuk tujuan perdagangan narkoba.
Pasukan keamanan juga menyita sejumlah besar obat-obatan terlarang, alat peledak, dan amunisi, yang dilaporkan dibawa dari Kolombia selama operasi tersebut.
Daerah di sepanjang perbatasan Kolombia-Venezuela telah dilanda bentrokan hebat sejak pekan lalu antara tentara Venezuela dan kelompok bersenjata Kolombia. Ribuan orang Venezuela telah mengungsi dari negara bagian Apure ke wilayah Kolombia.
Sumber: anadolu