REPUBLIKA.CO.ID, WELLINGTON – Pemerintah Selandia Baru mengikuti langkah beberapa negara yang meminta warganya di Ukraina meninggalkan negara tersebut. Hal itu sehubungan dengan masih berlangsungnya ketegangan antara Rusia dan Ukraina.
“Aotearoa Selandia Baru tidak memiliki perwakilan diplomatik di Ukraina dan oleh karena itu kemampuan pemerintah untuk memberikan bantuan konsuler kepada warga Selandia Baru di Ukraina sangat terbatas,” kata Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Selandia dalam sebuah pernyataan, Sabtu (12/2/2022).
Aotearoa adalah nama yang dipakai suku asli Maori untuk Selandia Baru. Menurut Kemenlu Selandia Baru, situasi keamanan di Ukraina dapat berubah dalam waktu singkat. “Warga Selandia Baru tidak boleh bergantung pada dukungan dengan evakuasi dalam keadaan seperti ini,” katanya.
Peringatan agar warga Selandia Baru segera meninggalkan Ukraina dirilis setelah Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mengatakan bahwa Rusia dapat melancarkan serangan ke negara tetangganya kapan saja. Hal itu disampaikan saat menghadiri konferensi Quad di Australia.
Pemerintah Kanada juga telah mendesak warganya yang berada di Ukraina untuk segera meninggalkan negara tersebut. "Saat kami terus bekerja sama dengan mitra kami dan memantau situasi, saya mendesak semua warga Kanada di Ukraina untuk membuat pengaturan yang diperlukan untuk meninggalkan negara itu sekarang," kata Menteri Luar Negeri Melanie Joy dalam sebuah pernyataan pada Jumat (11/2/2022) malam.
Amerika Serikat telah meminta warganya meninggalkan Ukraina. Keluarga para diplomat yang bertugas di Kiev juga diminta pulang. Belanda juga telah mengambil langkah serupa. Selain meminta warganya meninggalkan Ukraina, Negeri Kincir Angin disebut hendak memindahkan sementara kedutaannya dari Kiev ke Lviv.
Amerika Serikat pun dilaporkan berencana mengevakuasi kedutaan besarnya dari Kiev. Menurut sejumlah pejabat Amerika Serikat yang memberi keterangan dengan anonimitas karena tak berhak membahas isu ini, diplomat-diplomat Amerika Serikat di Ukraina akan dipindahkan ke ujung barat Ukraina, dekat perbatasan Polandia. Dengan demikian, Negeri Paman Sam tetap bisa mempertahankan kehadiran diplomatiknya di negara tersebut.