REPUBLIKA.CO.ID, HONG KONG -- Pemerintah Hong Kong mengatakan pasokan sayuran dan hewan ternak ke pusat keuangan dunia itu mungkin terganggu sementara waktu. Sebab sejumlah sopir truk yang memasok barang-barang itu positif Covid-19.
Hong Kong mengimpor 90 persen makanannya, China Daratan sebagai sumber utama impor terutama makanan segar. Karena peraturan penerbangan yang ketat konsumen di kota itu sudah kesulitan mendapat makanan impor seperti makanan laut berkualitas premium.
"Pihak berwenang China daratan dan pemerintah (Hong Kong) bekerja sama untuk memperkuat peraturan untuk mempercepat pasokan logistik ke Hong Kong sehingga situasi pasokan kembali normal secepat mungkin," kata pemerintah Hong Kong dalam pernyataan mereka, Ahad (13/2/2022), seperti dilansir laman Reuters.
Pada Sabtu (12/2/2022) kemarin kota berpopulasi 7,5 juta orang melaporkan 1.514 kasus infeksi. Naik dari hari sebelumnya yang sebanyak 1.325 kasus. Pertambahan ini merupakan tes bagi strategi "dynamic zero-Covid" wilayah China itu.
Usai bertemu dengan pejabat China di perbatasan Shenzhen Sabtu kemarin orang nomor dua di Hong Kong John Lee mengatakan China akan membantu kota itu mengatasi penyebaran wabah dengan menyediakan tes, pengobatan dan kapasitas karantina. Ia mengatakan belum ada rencana menutup Hong Kong seperti yang dilakukan China Daratan.
Langkah ini akan memberi Hong Kong ruang bernapas saat kapasitas medis di kota itu tertekan dari segala lini. Tapi tidak ada detail mengenai rencana ini dan belum diketahui seberapa cepat diimplementasikan.
Hong Kong dan China Daratan salah dari segelintir wilayah di dunia yang ingin menekan penyebaran Covid-19. Tapi varian Omicron terbukti sulit dikendalikan.