Rabu 16 Feb 2022 09:03 WIB

Tentara Israel Menangkap 20 Warga Palestina

Dari 20 yang ditangkap, lima di antarannya merupakan anak di bawah umur.

Rep: Mabruroh/ Red: Teguh Firmansyah
Tentara Israel menangkap seorang aktivis Israel untuk perdamaian di dekat pos permukiman di utara desa Palestina di Burin, dekat kota Nablus, Tepi Barat, 4 Februari 2022.
Foto: EPA
Tentara Israel menangkap seorang aktivis Israel untuk perdamaian di dekat pos permukiman di utara desa Palestina di Burin, dekat kota Nablus, Tepi Barat, 4 Februari 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALAH -- Pasukan Israel menangkap 20 orang warga Palestina, termasuk lima anak di bawah umur, dari berbagai daerah pendudukan di Tepi Barat. Laporan ini dikeluarkan oleh Klub Tahanan Palestina (PPC).

“Penangkapan terkonsentrasi di kota-kota Ramallah, Hebron, Nablus, Qalqilya, Betlehem dan desa-desa Yerusalem Timur,” kata PPC dalam sebuah pernyataan dilansir dari Alaraby, Rabu (16/2).

Baca Juga

PPC mengutuk kampanye penangkapan Israel di Tepi Barat, yang terjadi di tengah penyebaran Covid-19 yang berkelanjutan di antara tahanan Palestina di dalam penjara Israel.

Pasukan Israel sering melakukan serangan satu malam di Tepi Barat yang dikuasai Otoritas Palestina. Mereka kerap menangkap warga Palestina atas tuduhan merencanakan serangan.

Ribuan warga Palestina ditahan di tahanan administratif Israel, kadang-kadang selama berbulan-bulan, tanpa pengadilan. Para tahanan telah melakukan mogok makan untuk memprotes status dan kondisi mereka di penjara-penjara Israel, yang diperlakukan seolah tidak memiliki hak-hak dasar.

Kelompok-kelompok hak asasi manusia secara teratur mengecam penggunaan penahanan administratif oleh Israel, penahanan tanpa tuduhan atau pengadilan terhadap warga Palestina. Penahanan tidak memiliki batas waktu dan bukti yang mendasarinya tidak diungkapkan.

Di tempat lain di Tepi Barat, pasukan Israel menghancurkan unit penyimpanan pertanian di desa Al-Fakhit di Masafer Yatta, selatan Hebron. Fouad Al-Amour, pemilik fasilitas dan koordinator "Komite Perlindungan dan Ketahanan" mengatakan, bahwa "komunitas Badui di Masafer Yatta menjadi sasaran serangan Israel yang sengit."

Pihak berwenang Israel berusaha untuk mendeportasi kami dari tanah kami untuk dieksploitasi untuk kepentingan proyek pemukiman, dan itu (Israel) selalu berhasil mengusir kami dari rumah kami,” kata pria itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement