REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL - Korea Disease Control and Prevention Agency (KDCA) pada Rabu (16/2/2022) melaporkan 90.443 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir. Jumlah yang hampir dua kali lipat dalam sepekan ini merupakan rekor baru di tengah penyebaran varian Omicron yang sangat menular.

"Jumlah rekor untuk Selasa menandai lonjakan drastis dari 57.177 sehari sebelumnya dan membawa total infeksi sejak pandemi menjadi 1.552.851. Kematian tetap relatif rendah, dengan 39 kematian pada Selasa dan total 7.202 sejauh ini," kata KDCA.

Negara berpenduduk 52 juta jiwa ini sebagian besar telah menjadi kisah sukses mitigasi Covid-19. Hal ini terlihat terutama berkat penggunaan masker yang ketat, jarak sosial, serta pengujian dan penelusuran yang agresif.

Namun pihak berwenang telah mengubah kebijakan pengujian dan penelusuran ke arah pemantauan dan diagnosis mandiri serta perawatan di rumah mulai bulan ini. Itu dilakukan sejalan dengan penyebaran SARS-CoV-2 varian Omicron yang tidak terlalu fatal.

Perdana Menteri Korsel Kim Boo-kyum mengatakan pemerintah tengah mempertimbangkan untuk melonggarkan pembatasan jarak yang ketat saat ini. Seperti yang diberlakukan sejak pandemi, restoran, kafe, dan bar boleh buka hanya sampai pukul 21.00. Larangan pertemuan lebih dari enam orang yang divaksinasi juga bakal dikaji.

Data KDCA mencatat lebih dari 86 persen warga Korsel telah divaksinasi lengkap dua dosis. Sedangkan 58 persen telah menerima suntikan penguat atau booster Covid-19.

Ikuti Whatsapp Channel Republika