Kamis 17 Feb 2022 12:25 WIB

Fauci: Saatnya Beringsut untuk Kembali Normal di Tengah Covid-19

CDC tengah mempersiapkan panduan baru Covid-19, termasuk penggunaan masker.

Warga menikmati makanan mereka di sebuah pusat perbelanjaan di Philadelphia, Amerika Serikat, Selasa (15/2/2022).
Foto: AP Photo/Matt Rourke
Warga menikmati makanan mereka di sebuah pusat perbelanjaan di Philadelphia, Amerika Serikat, Selasa (15/2/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO -- Pakar penyakit menular terkemuka AS DrAnthony Fauci mengatakan pada Rabu (16/2/2022) bahwa sudah waktunya bagi Amerika Serikat (AS) untuk mulai beringsut kembali ke kehidupan normal, meskipun tetap ada risiko dari COVID-19.

Dalam sebuah wawancara dengan Reuters, Fauci mengatakan negara-negara bagian AS menghadapi pilihan sulit dalam upaya mereka untuk menyeimbangkan kebutuhan untuk melindungi warga dari infeksi dan kelelahan yang tumbuh dengan pandemi yang telah memasuki tahun ketiga.

Baca Juga

"Tidak ada solusi sempurna untuk ini," kata Fauci, penasihat medis utama Presiden Joe Biden dan anggota Tim Tanggap COVID-19 Gedung Putih.

Sebelumnya pada Rabu, para pejabat kesehatan AS mengatakan mereka sedang mempersiapkan panduan baru COVID-19 tentang banyak aspek penangananvirus ketika lonjakan kasus Omicron menurun. Pernyataan itu mengikuti pengumuman oleh beberapa negara bagian, termasuk New Jersey, New York, California, Connecticut, Delaware dan Oregon, bahwa mereka mencabut wajib masker di sekolah atau tempat umum lainnya dalam beberapa minggu mendatang.

"Fakta bahwa dunia dan Amerika Serikat dan khususnya bagian-bagian tertentu dari Amerika Serikat sudah terlalu lelah dengan COVID - mereka benar-benar perlu mendapatkan hidup mereka kembali," katanya.

"Anda tidak boleh sembrono dan mengabaikan segalanya, tapi Anda harus mulai beringsut ke arah itu."

Bahkan dengan tren positif, angka COVID tetap tinggi dengan sekitar 2.200 orang Amerika meninggal setiap hari, kebanyakan dari mereka tidak divaksin. Rata-rata harian kasus COVID-19 untuk tujuh hari saat ini sekitar 147.000, turun sekitar 40 persen dari minggu sebelumnya, menurut data pemerintah. Selama periode yang sama, penerimaan pasien di rumah sakit turun sekitar 28 persen menjadi 9.500 per hari.

Fauci mengakui bahwa perbaikan kebijakan di negara-negara bagian dapat melahirkan kompromi untuk mencapai keuntungan di satu sisi dan menimbulkan korban dan kasus infeksi yang tak perlu di sisi lain, tetapi terlalu cepat memangkas kebijakan pencegahan ketat juga berbahaya.

"Apakah dampaknya pada kesehatan mental, pada perkembangan anak-anak, pada sekolah, seimbang dengan upaya mensterilkan dan melindungi (kita) dari infeksi? Saya tidak punya jawaban yang tepat untuk itu," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement