Jumat 18 Feb 2022 02:58 WIB

Tembakan Peluru Lintasi Perbatasan Gencatan Senjata di Ukraina Timur

Pemberontak yang didukung Rusia dan pasukan Ukraina saling tuding menembakkan peluru.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Agung Sasongko
 Seorang prajurit Ukraina membawa senjata anti-tank NLAW selama latihan dalam Operasi Pasukan Gabungan, di wilayah Donetsk, Ukraina timur, Selasa, 15 Februari 2022. Sementara AS memperingatkan bahwa Rusia dapat menyerang Ukraina kapan saja. perang hampir tidak pernah terdengar di Moskow, di mana para pakar dan orang biasa sama-sama tidak mengharapkan Presiden Vladimir Putin untuk melancarkan serangan terhadap tetangga bekas Sovietnya.
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID,  KIEV -- Pemberontak yang didukung Rusia dan pasukan Ukraina saling tuding menembakkan peluru melintasi garis gencatan senjata di Ukraina timur pada Kamis (17/2/2022). Kiev mengatakan insiden itu tampak seperti provokasi pada saat Moskow memiliki pasukan berkumpul di perbatasan.

Sebuah sumber senior pemerintah Ukraina mengatakan penembakan di jalur kontak dengan pasukan separatis yang didukung Rusia melampaui skala pelanggaran gencatan senjata yang dilaporkan secara rutin selama konflik.

Baca Juga

"Itu tidak khas. Ini terlihat seperti provokasi," kata sumber itu kepada Reuters.

Kiev menuduh pemberontak menembakkan peluru di beberapa lokasi, termasuk beberapa yang menyerang taman kanak-kanak dan lainnya. Serangan menghantam sebuah sekolah di mana para siswa harus melarikan diri ke ruang bawah tanah.

"Dengan sinisme tertentu, pasukan pendudukan Rusia menembaki desa Stanytsa Lugansk di wilayah Luhansk. Sebagai akibat dari penggunaan senjata artileri berat oleh teroris, peluru menghantam gedung taman kanak-kanak. Menurut data awal, dua warga sipil menerima kejutan peluru," ujar militer Ukraina.


Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement